Bisnis.com, JAKARTA -- Selain mewaspadai kebangkitan komunisme di Indonesia, isu ekstrimisme kanan juga perlu mendapatkan perhatian khusus.
Hal itu ditegaskan oleh Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman dalam sebuah diskusi sebagaimana dilansir dari Tempo, Kamis (30/9/2021).
"Tak hanya sekedar PKI yang kami waspadai, tapi juga ekstrem kanan juga. Ini yang harus kita waspadai," kata Dudung.
Dudung meyakini saat ini komunisme sudah tak ada di Indonesia. Justru yang menjadi masalah saat ini adalah isu khilafah radikalisme yang belakangan semakin ramai ada di masyarakat.
Dia kemudian mencontohkan saat dirinya menjadi Pangdam Jaya, ada kelompok ekstrem kanan yang memanfaatkan kepentingan politik dan kepentingan pribadinya dengan menggunakan dalil-dalil agama.
"Cara yang seperti ini berbahaya. Karena jika doktrin sudah masuk ke dalam masyarakat, dengan dalil agama, maka ini akan jadi pertaruhan yang sangat luar biasa," kata Dudung.
Baca Juga
Dudung kemudian menyebut beberapa negara Islam yang di negara-negara Islam dari Afghanistan hingga Iran yang kerap berkonflik dengan saudara senegara. Padahal mereka hanya memiliki suku yang lebih sedikit dibanding Indonesia.
Dengan beragamnya suku, bahasa, agama di Indonesia, Dudung menyatakan paham ekstremis fanatik itu bisa sangat merusak jika tetap dibiarkan.
"Bayangkan kita beribu-ribu pulau, kemudian berapa ribu bahasa, dan ada beberapa agama yang diakui dan disahkan pemerintah. Kalau kita tak pegang teguh Pancasila, kita juga akan hancur," kata Dudung Abdurachman.