Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara terkait aksi penolakan pemecatan pegawai KPK yang dilakukan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) pada hari ini, Senin (27/9).
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya tak ingin berdinamika menanggapi isu tersebut. Dia mengatakan KPK tetap fokus pada kerja pemberantasan korupsi.
"KPK tetap fokus terhadap kerja-kerja pemberantasan korupsi, sehingga kami tidak ingin berdinamika menanggapi isu ini. KPK melalui berbagai upaya pencegahan, pendidikan, juga penindakan berusaha untuk terus membuktikan hasil kerjanya kepada publik. Selanjutnya, publik silakan menilainya secara objektif," kata Ali kepada wartawan, Senin (27/9/2021).
Ali menjelaskan KPK selalu mendengarkan saran dan masukan dari mahasiswa. Sebagai seorang pembelajar, KPK yakin mahasiswa bisa melihat fakta-fakta secara jernih dan mampu mengelaborasinya dalam gagasan dan aksi yang konkret.
"Selama ini, KPK banyak berkolaborasi dengan kampus melalui implementasi pendidikan antikorupsi, perekaman sidang tipikor, juga penajaman ide-ide baru strategi pemberantasan korupsi melalui berbagai aktivitas dan program. Pemberantasan korupsi butuh sumbangsih nyata yang seperti ini dari teman-teman mahasiswa," ujarnya.
Ali berharap publik tidak mudah terpicu untuk hal-hal yang justru kontraproduktif. Hal ini karena tantangan dan tugas pemberantasan korupsi ke depan masih banyak yang harus dikerjakan.
"Soliditas dan sinergisitas para pihak penting untuk mewujudkan harapan kita bersama, masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera," ujarnya.
Pada hari ini, Senin (27/9) BEM SI melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK untuk menolak pemecatan pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Massa aksi dari BEM SI sudah mulai memadati jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, dekat Gedung Merah Putih KPK.
Adapun, Ratusan personel gabungan disiagakan di depan Gedung KPK untuk mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan BEM SI.
"Ini ada kenaikan sedikit eskalasinya, agak menambah (personel) yang biasanya 500 sekarang 600 lah, seperti itu," kata Wakapolres Jakarta Selatan, Antonius Agus, Senin (27/9/2021).