Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti kualitas udara terkemuka dunia Jose-Luis Jimenez menyebut, bahwa mitigasi risiko berlapis (Swiss Cheese Model) diyakini tepat diterapkan di sekolah di belahan dunia, termasuk Indonesia, untuk mengurangi penularan Covid-19.
Penulis The Lancet Report on Airborne Transmission of SARS CoV-2 ini menjelaskan, manajemen kualitas udara dalam ruangan termasuk pengukuran kadar CO2, ventilasi udara, serta filtrasi udara merupakan komponen kunci dalam menurunkan risiko penularan, sehingga meningkatkan keamanan anak-anak kita bersekolah tatap muka, ujarnya lewat diskusi virtual, Sabtu (25/9/2021).
Untuk diketahui, pendekatan Swiss Cheese Model menekankan perlindungan berlapis-lapis sebagai irisan keju yang menghalangi penyebaran Covid-19.
Baca Juga
Dia menjelaskan, tidak ada satu lapisan keju yang cukup masing-masing memiliki lubang, dan ketika lubang sejajar, risiko infeksi meningkat.
Namun, bila diterapkan ke manusia saat semua saling menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, melakukan pengujian dan pelacakan penyebaran, dan menggunakan ventilasi dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan.
Untuk itu, diperlukan strategi mitigasi berlapis. Dalam Swiss Cheese model, ventilasi dan penyaringan udara menjadi kunci untuk memitigasi risiko penularan virus, dikombinasikan dengan upaya-upaya pencegahan individu seperti memakai masker dan mencuci tangan.