Bisnis.com, JAKARTA –Menteri Kesehatan (Menkes) periode 2004—2009 Siti Fadilah Supari menyampaikan Indonesia perlu untuk tetap waspada terhadap potensi bencana gempa megathrust dan tsunami.
Siti mengatakan gempa bisa terjadi di seluruh jalur megathrust dan waktu pengulangannya bisa berbeda di tiap wilayah sehingga masyarakat dan pemerintah perlu untuk waspada.
Menurutnya, selain membangun kerjasama dalam menghadapi Covid 19 dan penyakit lainnya, persiapan menghadapi ancaman bencana megathrust dan tsunami yang sudah diwanti-wanti banyak ahli dalam dan luar negeri menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
"Hanya dengan bersatu dan bekerjasama maka kita akan bisa memastikan menyelamatkan diri kita, keluarga kita, tetangga kita dan rakyat kita dari berbagai bencana," ujarnya lewat keterangan resmi, Selasa (21/9/2021).
Sebelumnya, Siti juga mengingatkan bahwa Indonesia sudah berkali-kali menghadapi berbagai gempa dan tsunami sejak Tsunami Aceh pada 2004. Bahkan, sempat mengalami pengalaman bencana alam yang terjadi secara beruntun, seperti tsunami Aceh, gempa Padang, gempa Nias, dan sebagainya.
"Kita harus bisa menarik pelajaran dari pengalaman yang lalu untuk bersiap menghadapi bencana alam megathrust dan tsunami yang akan datang," ujarnya.
Siti melanjutkan, saat dirinya menjabat sebagai Menteri Kesehatan 2004—2009 Indonesia juga berhadapan dengan bencana kesehatan karena wabah flu burung dan bencana alam yang datang bertubi-tubi di berbagai wilayah Indonesia mulai dari gempa Nabire, tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, tsunami Pangandaran, gempa Padang, dan seterusnya.
"Untuk itu saya sebagai Menteri Kesehatan saat itu mendirikan Desa-Desa Siaga dan DKR di seluruh Indonesia tujuannya ya untuk mempersiapkan rakyat saat menghadapi wabah penyakit seperti saat ini. Agar rakyat tidak menjadi korban berbagai bencana tersebut," ungkapnya.
Siti Fadilah menegaskan bahwa saat ini menjadi momen penting untuk menghidupkan kembali kegotongroyongan masyarakat untuk bersiap terhadap berbagai ancaman bencana apapun juga, salah satunya dimulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT)
"Kita tidak punya pilihan lain kalau mau selamat ya harus segera mengaktifkan gotong royong dalam semua RT Siaga di seluruh Indonesia. Agar kita bersiap-siap selalu dan tidak menjadi panik. Saat tanda bencana datang kita harus sudah tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.