Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Fakta Pimpinan Teroris MIT Ali Kalora Tewas Ditembak Aparat

Aparat keamanan mengimbau anak buah Ali Kalora untuk menyerahkan diri.
Pengendara mobil melintas di depan baliho yang menampilkan Daftar Pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (23/12/2020)./Antara-Basri Marzukirn
Pengendara mobil melintas di depan baliho yang menampilkan Daftar Pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (23/12/2020)./Antara-Basri Marzukirn

Aparat minta DPO teroris yang kabur menyerah

  1. Aparat amankan barang bukti

Selain melumpuhkan dua orang DPO teroris, dalam penyergapan itu aparat keamanan juga berhasil mengamankan barang bukti.

Sejumlah barang bukti itu antara lain senjata api jenis M16, baju bertuliskan HRS, dan perlengkapan lainnya.

Aparat saat ini masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk memburu anggota teroris lainnya yang kabur.

  1. Anak buah Ali Kalora diminta menyerah

Setelah Ali Kalora berhasil dilumpuhkan, Rudy mengimbau empat DPO teroris lainnya yang kabur untuk menyerahkan diri.

“Kami mengimbau agar keempat orang buronan teroris yang tersisa ini menyerahkan diri,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta.

Keempat DPO teroris yang merupakan anak buah Ali Kalora itu diketahui bernama Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.

Menurutnya, aparat keamanan tidak segan melakukan tindakan tegas terukur jika imbauan yang disampaikan itu tidak diindahkan.

“Segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan, tegasnya.

Sebagai informasi, kelompok MIT pimpinan Ali Kalora diketahui sudah menjadi buron aparat keamanan sejak setahun terakhir.

Kelompok teroris tersebut dikenal sadis dalam melakukan aksinya. Sebab, sebelumnya pernah melakukan pembantaian terhadap sejumlah warga sipil di daerah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper