Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung langkah pemerintah dalam melobi WHO untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin global.
"Langkah ini harus kita dukung demi pemerataan vaksin secara global dan juga transfer pengetahuan dan teknologi yang akan kita dapatkan," kata Puan Maharani dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (19/9/2021).
Menurutnya, Indonesia akan mendapat banyak manfaat dengan menjadi pusat vaksin global, termasuk transfer pengetahuan dan teknologi dari produsen vaksin besar.
Dia berpendapat bahwa transfer teknologi akan membantu negara berkembang memproduksi vaksin sendiri, sebagai salah satu upaya percepatan produksi vaksin global.
Melalui transfer teknologi dari perusahaan pengembang vaksin, lanjutnya, Indonesia bisa bertumbuh menjadi negara produsen vaksin dan membantu mewujudkan kemandirian vaksin.
"Kita harus berdikari dalam vaksin. Ketika cita-cita ini sudah tercapai, dampaknya untuk perekonomian nasional juga akan terasa," ujarnya.
Pusat vaksin global di Indonesia, imbuhnya, nantinya bisa terus mendorong anak bangsa untuk melakukan riset vaksin, seperti yang sudah dilakukan terhadap Vaksin Merah Putih yang akan diproduksi massal tahun 2022.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik vaksin milik PT Etana Biotechnologies Indonesia di Pulogadung, Jakarta Timur, akan mengembangkan vaksin Covid-19 mRNA, dengan teknologi, yang sama dengan Pfizer.
Luhut dalam peluncuran Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #PasarLautIndonesia di Aceh, yang dipantau dari Jakarta, Rabu (8/9), menjelaskan dirinya pada 7 September telah mengunjungi langsung pabrik di Pulogadung tersebut.
Etana Biotechnologies Indonesia berencana untuk memproduksi vaksin Covid-19 mRNA bekerja sama dengan Walvax Biotechnology, perusahaan asal China yang terlibat dalam riset, pengembangan, produksi, dan dan distribusi vaksin, monoclonal antibodi, dan produk darah.
Menurut Luhut, Etana sudah siap memproduksi vaksin. Ia juga menyebut kesiapan produksi vaksin di Etana sudah mendapat acungan jempol dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.
Rencananya, vaksin Etana akan mulai diproduksi mulai Juni-Juli 2022 dengan total produksi mencapai 30 juta dosis pada tahap awal.
"Sekarang prosesnya jalan. Kita lihat nanti dia refilling bulan 12 (Desember). Kalau dapat emergency use authorization, nanti bisa mulai produksi tahun depan pada bulan Juni-Juli. Itu akan 30 juta dosis tahap pertama dan 70 juta dosis kemudian," ungkapnya.
Dukung RI Jadi Pusat Produksi Vaksin Global, Puan: Banyak Manfaatnya
Indonesia akan mendapat banyak manfaat dengan menjadi pusat vaksin global, termasuk transfer pengetahuan dan teknologi dari produsen vaksin besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
14 menit yang lalu
Polisi Panggil Eks Ketua KPK Firli Kamis 28 November di Bareskrim
35 menit yang lalu
KPK OTT Pemprov Bengkulu, Diduga Terkait Pungli Pilkada 2024
52 menit yang lalu