Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penjelasan terkait dengan kabar yang beredar di media sosial bahwa aplikasi PeduliLindungi buatan Singapura.
Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan aplikasi PeduliLindungi merupakan buatan anak bangsa Indonesia yang dikembangkan bersama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi di Tanah Air.
"Faktanya, klaim yang mengatakan bahwa aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi buatan Singapura adalah salah," kata Dedy dalam laman resmi Kemenkominfo yang dikutip, Rabu (15/9/2021).
Hal tersebut juga ditegaskan oleh PT Telkom Indonesia Tbk selaku pengembang aplikasi PeduliLindungi. Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza menegaskan PeduliLindungi murni aplikasi buatan Indonesia.
“Jadi tidak benar ya, pernyataan yang menyebutkan bahwa aplikasi PeduliLindungi adalah buatan negara lain dan datanya rentan diambil pihak asing,” kata Reza kepada Bisnis.com, Selasa (14/9/2021).
Dia menjelaskan sebagai pihak yang dipercaya menjadi pengembang PeduliLindungi oleh pemerintah, Telkom memang senantiasa mengambil praktik terbaik dari negara-negara lain yang sudah lebih dahulu memiliki aplikasi pelacakan digital.
Baca Juga
Nilai-nilai positif dari berbagai aplikasi di luar negeri itu Telkom ambil untuk pengembangan PeduliLindungi secara mandiri, dan sama sekali tanpa campur tangan pihak asing.
Reza memohon kepada masyarakat dan seluruh tokoh, pegiat media sosial, agar bisa lebih bijak dan hati-hati menyampaikan pendapat terutama di tengah kondisi pandemi seperti ini.
Sebelumnya, telah beredar di media sosial sebuah unggahan yang memperlihatkan logo aplikasi PeduliLindungi dengan keterangan “Ternyata aplikasi PEDULI LINDUNGI itu aplikasi bikinan SINGAPORE. Gila… Seluruh data kita direkam Singapore, dan kedaulatan Data Indonesia sudah ada ditangan mereka, meski ini aplikasi Telkom. Mereka tau Alamat kita, tgl Lahir kita, email Kita, kita makan apa, kita kemana aja… semua mereka tau. Kalau info ini salah mohon saya di informasikan apa yang salah”.