Bisnis.com, JAKARTA - Pimpinan DPR RI hingga saat ini belum menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo terkait pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan hingga saat ini belum ada surpres dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nama calon Panglima TNI. Padahal DPR akan memasuki masa reses pada 8 Oktober 2021.
“Belum ada surpresnya,” kata Dasco saat dikonfirmasi, Senin (13/9/2021).
Terkait siapa yang bakal menjadi pengganti Panglima Hadi, Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Abdul Kharis Almasyhari sebelumnya menjelaskan bahwa semua nama Kepala Staf TNI bisa diajukan. Biasanya, yang akan menjadi Panglima TNI berurutan. Akan tetapi ada dua model pola.
“Misalnya darat, laut, kemudian udara. Ada juga melihat proporsi jumlah prajurit,” katanya saat dihubungi, Senin (6/9/2021).
Setelah orang nomor satu di TNI berganti dari angkatan darat ke udara, tambah Kharis, setelahnya ke darat lagi. Setelah itu ke angkatan laut lalu kembali ke darat.
Ini dikarenakan jumlah prajurit TNI mayoritas ada di angkatan darat. Jadi, menurut Kharis hal tersebut sangat mungkin.
Sebelum Hadi yang berasal dari angkatan udara, Panglima TNI adalah Gatot Nurmantyo. Dia merupakan angkatan darat.
Melihat pola ini, Kepala Staf Angkatan Darat Andika Perkasa sangat berpeluang menjadi panglima.
Selain itu, Kharis melihat Andika merupakan kepala staf yang paling lama dan berpengalaman di antara angkatan laut dan udara.
“Kalau melihat belakangan ini, beliau itu secara internasional, hubungan dengan Amerika Serikat itu bagus. Di mata dunia, dia salah satu yang punya prestasi,” ucapnya.