Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan program vaksinasi menjadi salah satu upaya terpenting dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dia menuturkan, vaksinasi menjadi penting dalam penanganan pandemi karena berdasarkan data Kemenkes, sekitar 94 persen kasus kematian akibat Covid-19 di rumah sakit terjadi pada pasien yang belum divaksin.
Menurutnya, ke depan pencapaian herd immunity tidak lagi tidak lagi mencakup sasaran vaksinasi 70 persen atau 80 persen, tetapi jika sebagian besar masyarakat di Indonesia divaksinasi.
“Karena itu peranan dan gerakan edukasi dari beberapa instansi, gerakan sosial alumni seperti hari ini merupakan salah satu kontribusi yang besar sekali dalam penyelesaian pandemi,” kata Dante pada acara peresmian Sentra Vaksinasi Kampus UI Salemba, Senin (6/9/2021).
Dia menuturkan dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Menurutnya, kehadiran sentra-sentara vaksinasi sangat membantu program percepatan vaksinasi.
“Jadi kegiatan sentra vaksinasi ini menjadi suatu gerakan penting untuk menjamin bahwa angka kematian akan menurun pada mereka yang terkena Covid-19,” ujarnya.
Dante melanjutkan, dalam program vaksinasi pada September 2021 pemerintah menargetkan 2,3 juta dosis vaksinasi per hari untuk mencapai percepatan kekebalan kelompok (herd immunity) seluruh masyarakat Indonesia dengan sasaran 208 juta orang.
Oleh karena itu, untuk mencapai target 2,3 juta per hari, Dante menuturkan, program vaksinasi ini bukan program eksklusif dari Kemkes, tetapi juga melibatkan pihak lain seperti alumni, institusi, swasta, industri, organisasi sosial dan TNI/Polri sehingga kegiatan vaksinasi dapat dilakukan percepatan.
Dia menyebutkan, perlunya percepatan karena pandemi dengan angka kematian meningkat. Hal ini berkaca dari kasus Covid-19 terjadi gelombang kedua yakni Juli 2021. Di mana kasus paling tinggi terjadi pada orang yang belum divaksinasi.
Dante mengungkapkan program vaksinasi termasuk dalam empat pilar yang digunakan pemerintah untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 secara cepat.
“Kita sudah hampir lelah menghadapi pandemi Covid-19 sekitar 1,5 tahun. Ada empat pilar yang bisa digunakan untuk mengatasi pandemi ini secara cepat,” ujarnya.
Selain vaksinasi, dia menyebut tiga pilar lainnya ialah deteksi, upaya terapeutik, dan edukasi.
Terkait aspek deteksi, dia mengatakan testing dan tracing merupakan salah satu tulang punggung untuk mempercepat penanganan pandemi.
Kemudian, upaya terapeutik yang membuat pedoman untuk melakukan protokol kesehatan dan protokol pengobatan di rumah sakit, sehingga angka kematiannya menjadi menurun.
Selanjutnya, bagaimana melakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat mengambil bagian di tempatnya masing-masing untuk mengatasi pandemi ini melalui program protokol kesehatan yang telah dibuat pemerintah.