Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara dilaporkan menolak sekitar tiga juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech China.
Dikutip melalui Wall Street Journal, Rabu (1/9) alasan penolakan dilakukan lantaran Negara tersebut menginginkan tiga juta dosis vaksin dapat dikirimkan ke negara-negara yang lebih membutuhkan dan terkena dampak lebih parah.
Kementerian publik negara yang terisolasi itu menunjuk pada pasokan global yang terbatas untuk vaksin dan lonjakan virus yang berkelanjutan di tempat lain.
Selain itu, dikutip melalui staitstimes, Badan Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), UNICEF mengatakan bahwa dalam penolakannya, Kementerian Urusan Publik Korut merujuk pada pasokan vaksin global yang terbatas dan untuk mengatasi lonjakan Corona berkelanjutan di banyak negara.
“Sejauh ini, Korut tidak melaporkan satupun kasus Corona. Negara yang terisolasi ini juga menerapkan langkah anti-Corona yang ketat di wilayahnya, termasuk menutup perbatasan dan membatasi perjalanan domestik,” ujar UNICEF dilansir straitstimes, Rabu (1/9/2021).
Selain itu, juru bicara UNICEF juga mengatakan Kementerian Urusan Publik Korut akan terus berkomunikasi dengan COVAX (Covid-19 Vaccines Global Access) untuk menerima pasokan vaksin Corona dalam beberapa bulan ke depan.
Sekadar informasi, pada Juli 2021, Korut juga menolak pengiriman pasokan vaksin Corona buatan AstraZeneca karena kekhawatiran soal efek sampingya.
"Kami terus bekerja dengan otoritas DPRK (nama resmi Korut) untuk membantu merespons pandemi COVID-19," ucap juru bicara Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), salah satu organisasi yang memimpin program COVAX.