Bisnis.com, JAKARTA - India mengerahkan pasukan setelah politisi Kashmir India Syed Ali Shah Geelani dilaporkan meninggal dunia dalam usia 91 tahun di Srinagar.
"Pasukan dikerahkan di tempat-tempat sensitif di Srinagar dan kota-kota besar lainnya dan tidak ada pergerakan kendaraan yang diizinkan," kata seorang pejabat polisi seperti dikutip TheGuardian.com, Kamis (2/9/2021).
Geelani adalah pemimpin separatis paling senior di Kashmir. Keluarganya mengatakan politisi tua itu sakit selama bertahun-tahun dan telah menjadi tahanan rumah selama 12 tahun terakhir setelah memimpin beberapa aksi protes anti-India.
Seorang anggota keluarga mengatakan Geelani mengalami sesak dada dan nyeri pada Rabu (1/9/2021) sore dan meninggal pada larut malam di kediamannya di Srinagar, kota utama wilayah tersebut.
Kepala polisi Vijay Kumar mengatakan, kepada bahwa internet ditutup sebagai tindakan pencegahan dan pembatasan yang diberlakukan di lembah Kashmir. Sedangkan, jalan menuju kediaman Geelani di Srinagar disegel, kata pejabat lainnya.
Kashmir telah lama menjadi titik nyala antara India dan negara tetangga Pakistan. Kedua negara mengklaim wilayah tersebut secara penuh tetapi hanya menguasai sebagian saja.
Ketegangan diperbarui setelah New Delhi mencabut otonomi negara bagian Jammu dan Kashmir pada Agustus 2019 dan membaginya menjadi dua wilayah yang dikelola federal.
Tahun lalu, Geelani mundur dari faksi Konferensi Hurriyat garis kerasnya, dengan mengatakan bahwa pihaknya telah gagal untuk melawan upaya New Delhi untuk memperketat cengkeramannya di wilayah yang disengketakan.
Konferensi Hurriyat dibentuk oleh berbagai kelompok separatis di Kashmir pada tahun 1993 untuk menyediakan platform politik untuk memisahkan diri dari India setelah pemberontakan bersenjata melawan New Delhi.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengungkapkan kesedihan atas meninggalnya Geelani di Twitter dan mengatakan bangsa akan merayakan hari berkabung.