Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Korea Utara telah menolak sekitar 3 juta dosis vaksin Sinovac. Apa alasannya?
Perwakilan pemerintah Korea Utara mengatakan vaksin Sinovac tersebut seharusnya dikirim ke negara yang terdampak lebih parah.
Vaksin Covid-19 Sinovac yang diproduksi dan dikembangkan oleh perusahaan Sinovac Biotech China. Sinovac mengirimkan sebanyak 3 juta dosis vaksin untuk Korea Utara yang dibantu oleh Unicef.
Melansir dari todayonline.com, pengiriman tersebut ditolak oleh Kementerian Kesehatan Korea Utara lantaran terbatasnya pasokan global. Karena itu, Kementerian Korea Utara menilai vaksin Covid-19 produksi Sinovac tersebut dikirim ke negara-negara dengan lonjakan tinggi dan terdampak parah.
Sebelumnya, Korea Utara juga menolak pengiriman vaksin AstraZeneca pada Juli 2021 karena kekhawatirannya pada efek samping akibat vaksin buatan Oxford, Inggris tersebut.
Pihak Unicef sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam proses pengiriman vaksin diketahui tidak segera menanggapi hal ini. Sementara itu, juru bicara The Global Alliance for Vaccines and Immunization (Gavi) Alliance menuturkan ikut angkat bicara.
"Kami terus berusaha bekerja dengan otoritas (Korea Utara) untuk membantu menanggapi pandemi Covid-19," ucapnya.
Korea Utara sendiri belum melakukan laporan terkait kondisi kasus Covid-19. Namun, pemerintahan Kim Jong Un telah memberlakukan berbagai tindakan pencegahan yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik di negara tersebut.