Bisnis.com, JAKARTA - Program vaksinasi yang dijalankan secara global dinilai otomatis memberikan dampak positif kepada industri vaksin dunia. Hal itu terlihat dari kapitalisasi perusahaan produsen vaksin yang masuk ke dalam penyelenggaraan vaksinasi Covid-19.
Dalam pemaparannya di kanal Youtube Professor Nidom Foundation yang dipantau Rabu (1/9/2021), pendiri yayasan tersebut, Profesor Chairul A. Nidom, yang juga merupakan peneliti virus, menyampaikan sejumlah perusahaan produsen yang meraup cuan tidak sedikit selama pandemi.
Salah satu produsen vaksin asal Amerika Serikat (AS), Pfizer disebut memiliki kapitalisasi pasar senilai US$206 miliar dengan total pendapatan tahunan US$51 miliar.
Sementara, produsen vaksin lain dari Negeri Paman Sam, yakni Moderna, memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$44 miliar dan pendapatan tahunan US$94 miliar.
Di Asia, produsen vaksin Covid-19 asal China, yakni Sinovac, juga tidak kalah beruntung. Perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$1.901 miliar dengan total pendapatan US$136 miliar.
Sementara, produsen vaksin asal Inggris, yakni Astrazeneca, yang juga disuntikkan kepada masyarakat Tanah Air, memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$133 miliar dengan total pendapatan US$23 miliar.
Baca Juga
Terakhir, dalam pemaparannya Nidom menyampaikan produsen vaksin Covid-19 lainnya yang juga mendapatkan dampak positif selama pandemi adalah Sanofi asal Prancis.
Adapun, perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar senilai US$121 miliar dan total pendapatan US$43 miliar.
Sayangnya, kata Nidm, Indonesia belum bisa mengambil porsi berkah tersebut karena belum ada produsen vaksin Covid-19 asli Tanah Air.