Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taliban Salahkan Tentara AS Terkait Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

Taliban mempersalahkan pasukan AS karena menggiring ribuan orang ke bandara.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid/BBC
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid/BBC

Bisnis.com, JAKARTA--Serangan bunuh diri di bandara Kabul yang menewaskan lebih dari 169 orang termasuk 13 tentara AS adalah kesalahan pasukan Amerika Serikat, kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan France24.com dua hari setelah pemboman bunuh diri yang diklaim oleh kelompok Negara Islam-cabang Khorasan (ISIS-K), Mujahid menyangkal tanggung jawab Taliban atas kegagalan keamanan tersebut.

"Itu adalah kesalahan tentara Amerika Serikat," tegas Mujahid yang mempersalahkan pasukan AS karena menggiring ribuan orang ke bandara. Dalam keadaan seperti itu, tidak mungkin bagi Taliban untuk menyaring ribuan orang satu per satu dalam ruang sekecil itu, katanya.

"Amerika Serikat adalah penjajah di Afghanistan. Mereka datang hanya untuk berperang. Sekalipun mereka terbatas di bandara Kabul, di sebagian kecil Afganistan, mereka tetap menyebabkan masalah bagi Afghanistan," kata Mujahid seperti dikutip France24.com, Minggu (29/8). 

Dia menuduh AS memanggil orang-orang Afghanistan untuk datang ke bandara, tetapi itu hanya untuk mengirim mereka ke negara-negara lain secara tanpa terencana ke Amerika Serikat atau di tempat lain tanpa peduli dengan masa depan mereka.

Taliban saat ini menguasai 93 atau 94 persen Kabul, kata Mujahid dan setelah penarikan pasukan AS pada 31 Agustus. Dia mengatakan bahwa prioritas kelompok itu adalah kembalinya keamanan Afghanistan.

Pernyataan Mujahid muncul setelah militer AS kemarin mengatakan telah membunuh dua anggota ISIS-K dalam serangan pesawat tak berawak di wilayah timur kelompok jihadis itu.

“Itu adalah misi tunggal untuk mendapatkan target-target kami ini. Kami dapat mengenali bahwa yang lain juga tewas dan satu lainnya terluka,” kata juru bicara Pentagon John Kirby pada briefing Departemen Pertahanan kemarin. Akan tetapi Kirby menolak untuk mengidentifikasi mereka yang tewas meski mengklaim AS tahu siapa mereka. Serangan udara AS itu diluncurkan dari luar Afghanistan.

Sementara jtu, Presisen AS, Joe Biden mengatakan  bahwa serangan teroris lainnya di bandara Kabul sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke setelah mendapat informasi dari para komandan lapangan.

"Serangan ini bukan yang terakhir," kata Biden dalam pernyataannya sembari bersumpah untuk "memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka dihukum atas kesalahan yang dilakukan."

"Situasi di lapangan terus menjadi sangat berbahaya, dan ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi," kata Biden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Sumber : France24.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper