Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ledakan di Bandara Kabul, 13 Tentara AS dan 60 Warga Sipil Tewas

Jumlah korban dari tentara AS ini diyakini sebagai yang paling banyak di Afghanistan dalam satu insiden sejak 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.
Para anggota Taliban berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021./Antara-Reuters
Para anggota Taliban berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya 13 personel militer Amerika Serikat dilaporkan meninggal dunia dan 18 lainnya terluka dalam serangan bom di bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021) malam waktu setempat.

Dilansir Al Jazeera, seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa serangan bom bunuh diri itu menewaskan sedikitnya 60 warga sipil Afghanistan dan melukai lebih banyak lagi. Adapun, kabar meninggalnya 13 personel militer itu dikonfirmasi oleh Pentagon pada Kamis malam.

Jumlah korban dari tentara AS ini diyakini sebagai yang paling banyak di Afghanistan dalam satu insiden sejak 30 personel tewas ketika sebuah helikopter ditembak jatuh pada Agustus 2011.

"Seorang anggota militer AS yang ketiga belas telah meninggal karena luka-luka yang dideritanya akibat serangan di Gerbang Abbey," kata juru bicara Komando Pusat Kapten Bill Urban dalam sebuah pernyataan.

Terlepas dari serangan itu, Jenderal Korps Marinir Kenneth McKenzie Jr, komandan Komando Pusat AS, mengatakan bahwa AS terus menjalankan misinya untuk mengevakuasi warga AS dan banyak warga Afghanistan, yang memiliki dokumen untuk meninggalkan negara itu.

“Misi kami adalah mengevakuasi warga AS atau warga negara ketiga, terutama pemegang visa imigran, staf kedutaan AS, dan warga Afghanistan yang berisiko,” McKenzie.

Seperti diberitakan sebelumnya, serangan bom bunuh diri yang tampaknya terjadi di Gerbang Abbey menunju bandara di mana pasukan AS sedang menyaring warga sipil Afghanistan untuk masuk ke bandara, kata McKenzie.

McKenzie mengatakan oknum bersenjata dari ISIS juga telah menembaki massa dan pasukan AS setelah bom meledak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Aljazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper