Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk serangan teroris yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil di dekat bandara di ibukota Afghanistan, Kabul.
"Insiden ini menggarisbawahi ketidakstabilan situasi di lapangan di Afghanistan, tetapi juga memperkuat tekad kami karena kami terus memberikan bantuan mendesak di seluruh negeri untuk mendukung rakyat Afghanistan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan pada Kamis (26/8/2021) .
Dia mengatakan bahwa sejauh yang PBB tahu saat ini tidak ada korban di antara stafnya di Kabul.
Dikutip dari Channel News Asia, setidaknya dua ledakan terjadi di luar bandara Kabul pada hari Kamis, beberapa jam setelah Amerika Serikat dan sekutunya memperingatkan kemungkinan serangan oleh kelompok Negara Islam (IS) terhadap orang banyak yang berkumpul untuk mencoba melarikan diri dari Afghanistan setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.
Pria yang terluka dengan pakaian berlumuran darah diangkut dari tempat kejadian dengan gerobak dorong, sementara seorang anak laki-laki mencengkeram lengan seorang pria dengan cedera kepala, dalam gambar yang diposting di media sosial.
"Mayat, daging, dan orang-orang dibuang ke kanal di dekatnya," kata Milad, yang berada di lokasi ledakan pertama, kepada AFP.
Baca Juga
"Ketika orang-orang mendengar ledakan itu, terjadi kepanikan total. Taliban kemudian mulai menembak ke udara untuk membubarkan kerumunan di pintu gerbang," kata seorang saksi mata kedua.
"Saya melihat seorang pria bergegas dengan bayi yang terluka di tangannya." Kedua bom itu diledakkan saat matahari mulai terbenam, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai lebih banyak lagi, menurut Rumah Sakit Darurat di Kabul.
Reuters melaporkan sedikitnya 13 kematian. Pentagon mengatakan satu ledakan terjadi di Gerbang Biara bandara Kabul, Afghanistan dan setidaknya satu ledakan lagi menghantam Hotel Baron di dekatnya.