Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan lembaga survei nasional Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun.
Berdasarkan survei teranyar soal kinerja Presiden Jokowi, mayoritas responden masih puas atas kinerja Jokowi, tetapi angkanya mengalami penurunan.
Survei tersebut dilakukan pada 30 Juli - 4 Agustus 2021 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Total responden sebanyak 1.220 orang. Sementara kesalahan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Sekitar 59,3 persen merasa sangat puas/puas dengan kerja Joko Widodo sebagai Presiden," kata Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan pers, Rabu (25/8/2021).
Indikator memaparkan tren kepuasan responden terhadap kinerja presiden. Dari dua survei sebelumnya, angka ini mengalami penurunan. Pada Februari angka kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebear 63 persen, pada April 64 persen dan Juli 2021 sebesar 59 persen
"Kepuasan terhadap kinerja Presiden cenderung menurun," ujarnya.
Kepuasan lebih rendah pada kalangan milenial atau lebih muda sekitar usia di bawah 40 tahun, basis muslim, terutama etnis minang, sunda, melayu, kalangan ibu rumah tangga dan pekerjaan lainnya, pendidikan dan pendapatan menengah atas, di perkotaan, wilayah Sumatera, Banten, Jawa Barat, dan Maluku Papua, dan terutama basis Prabowo – Sandi pada Pilpres 2019 yang lalu, yaitu basis partai PKS, Gerindra, PAN dan Demokrat.
Begitu juga kepuasan terhadap kinerja pemerintah pusat dalam menangani penyebaran pandemi, angkanya menurun. Kepuasan pada pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19 pada September 2020 sebesar 66,3 persen. Kemudian, pada April 2021 sebesar 65,7 persen dan pada Jul
Selain itu, kepercayaan terhadap kemampuan Presiden mengatasi pandemi menurun. Indikator bertanya kepada responden apakah sangat tidak percaya atau sangat percaya akan kemampuan Presiden Jokowi menangani Covid-19.
Hasilnya, 6,9 persen responden menyatakan sangat percaya, 47,4 persen cukup percaya, 24 persen biasa saja, 16,7 persen tidak percaya, 1,4 persen sangat tidak percaya dan 3,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
"Mayoritas 54,3 persen cukup atau sangat percaya bahwa Presiden Joko Widodo bisa bekerja secara baik dalam mengatasi masalah tersebut," kata Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi.
Indikator memaparkan tren kepercayaan pada kemampuan presiden dalam mengatasi pandemi terus menurun. Tren ini diambil dari Mei 2020 hingga Juli 2021. Hasilnya, Mei 2020 sebesar 67,7 persen, Juli 2020 (60,9 persen), September 2020 (60,7 persen), April 2021 (56,5 persen) dan Juli 2021 (54,3 persen).