Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Temukan 18,3 Persen Data Kasus Aktif Covid-19 Belum Diperbarui

Ada sekitar 49.000 status kasus aktif Covid-19 yang belum diperbarui sehingga tidak diketahui apakah berubah menjadi kasus sembuh atau meninggal.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test virus corona Covid-19 secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (Labkesdan) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020)./Antara/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan menemukan sebanyak 18,3 persen data kasus aktif atau mencapai 49.000 kasus belum diperbarui statusnya.

Artinya, status kasus aktif tersebut belum diketahui apakah berubah menjadi kasus sembuh atau meninggal.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa data tersebut merupakan data yang lebih dari 21 hari.

“Kami mengimbau agar pemerintah daerah segera memperbarui data tersebut,” kata Nadia dalam konferensi pers, dikutip dari YouTube Setpres, Rabu (25/8/2021).

Papua menjadi provinsi dengan data kasus aktif terbanyak yang belum diperbarui selama 21 hari yakni mencapai 70,3 persen. Kemudian, disusul Jawa Tengah 48,9 persen, Jawa Barat 24,6 persen, Sumatra Utara 12,3 persen, dan Jawa Timur 10,5 persen.

Lebih lanjut, Nadia memastikan bahwa nantinya status terkini kasus aktif tersebut akan dirilis berdasarkan tanggal kejadian sehingga tidak akan mempengaruhi level situasi pandemi.

Dia juga menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah akan terus bersinergi untuk memperbarui dan melakukan sinkronisasi data terkait Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper