Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban angkat bicara terkait vaksinasi dosis ketiga atau booster yang didapatkan sejumlah pihak dengan sangat mudah.
Melalui akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Rabu (25/8/2021) 08.58 WIB, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) mempertanyakan hal itu.
Pasalnya, dia mengatakan masih banyak orang di Tanah Air yang mesti antre dalam waktu yang lama hanya untuk mendapatkan dosis pertama.
"Bagaimana bisa. Beberapa orang memiliki akses amat mudah untuk mendapatkan vaksin, bahkan vaksin dosis ketiga, sementara masyarakat berdiri dalam antrean panjang selama berjam-jam untuk dosis pertama. Itu pun kalau kebagian," tulisnya di akun tersebut.
Ahli ilmu penyakit dalam ini pun memberikan pesan kepada para pemangku kepentingan agar tidak menambah kesenjangan melalui akses vaksin tersebut.
"Pesan: jangan terus-terusan memperdalam kesenjangan," tulis Zubairi.
Baca Juga
Bagaimana bisa. Beberapa orang memiliki akses amat mudah untuk mendapatkan vaksin, bahkan vaksin dosis ketiga, sementara masyarakat berdiri dalam antrean panjang selama berjam-jam untuk dosis pertama. Itu pun kalau kebagian. Pesan: jangan terus-terusan memperdalam kesenjangan.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) August 25, 2021
Seperti diketahui, sejumlah pejabat daerah dikabarkan telah menerima vaksinasi dosis ketiga. Hal itu terungkap dari obrolan pejabat daerah di Kalimantan Timur dengan Presiden Joko Widodo, Selasa (24/8/2021).
Namun, rekaman video kunjungan ke Kalimantan Timur yang sempat tersiar di kanal YouTube Sekretariat Presiden itu telah dihapus.