Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai Sitokin Serang Orang yang Telah Divaksin? Ini Jawaban Prof Zubairi

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI Zubairi Djoerban menjawab narasi yang menyatakan bahwa Vaksin Covid-19 menyebabkan badai sitokin setelah terjadi infeksi ulang.
Petugas memeriksa warga binaan lapas dan rutan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19/Antara
Petugas memeriksa warga binaan lapas dan rutan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menanggapi beredarnya narasi yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan badai sitokin setelah terinfeksi ulang wabah tersebut.

Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Senin (23/8/2021) 11.00 WIB. Narasi itu, jelasnya, mengatakan infeksi ulang pada orang yang telah divaksin dan terserang badai sitokin tersebut membuat virus semakin mematikan dan bahkan menyebabkan korban jiwa.

"Ada narasi yang beredar luas seperti ini: Vaksin Covid-19 menyebabkan badai sitokin setelah terjadi infeksi ulang. Sehingga membuat virusnya semakin mematikan dan membuat sebagian orang yang mendapatkan vaksin malah meninggal. Apakah benar?" tulisnya di Twitter.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) itu pun memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Menurutnya, klaim tersebut belum pernah didukung dengan bukti. Dengan begitu, masyarakat diimbau untuk tidak takut untuk divaksin antivirus Corona.

"Tidak benar. Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin mRNA atau vaksin non-mRNA Covid-19 akan menghasilkan badai sitokin. Sebab itu, masyarakat tidak perlu takut dan khawatir untuk mendapatkan vaksinasi."

Profesor Zubairi menjelaskan hingga kini tidak ditemukan juga fenomena Antibody Dependent Enhancement (ADE) pada semua jenis vaksin Covid-19.

"Termasuk vaksin yang beredar di Indonesia. Fenomena ADE selama ini baru tampak pada dengue," tulisnya.

Seperti diketahui, badai sitokin pada Covid adalah suatu reaksi sistem imun yang berlebihan dan tidak terkontrol terhadap virus. Reaksi imun yang berlebihan ini tidak hanya akan membunuh virus, namun juga bisa menimbulkan keradangan yang menyebabkan kerusakan organ tubuh inang.

Isu terkait badai sitokin ini kembali ramai dibahas belakangan ini setelah selebriti Deddy Corbuzier, melalui kanal YouTubenya, mengakui bahwa sempat kritis dan hampir meninggal.

Dalam video yang diunggah pada 22 Agustus, Deddy menceritakan kondisi kesehatannya beberapa minggu ini. Dia diketahui mengalami badai sitokin setelah mengidap Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper