Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyusun peta bahaya tsunami untuk seluruh pantai rawan tsunami yang mayoritas di Jawa, dalam mendukung upaya mitigasi konkret potensi tsunami.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan melalui cuitan pada akun Twitter bahwa BMKG sudah membuat sebanyak 41 peta bahaya tsunami untuk pulau Jawa, dengan rincian: 5 peta di Banten, 5 peta di Jawa Barat, 17 peta di Jawa Tengah, 3 peta di Yogyakarta, dan 11 peta di Jawa Timur.
“Terkait kajian potensi tsunami dampak gempa megathrust di selatan Jawa yang berdampak hingga Jakarta dengan skenario terburuk untuk tujuan membangun kesiapsiagaan masyarakat patut diapresiasi,” kata Daryono, Jumat (20/8/2021).
Kajian potensi bahaya dengan menggunakan skenario terburuk, menurut Daryono penting untuk rujukan mitigasi.
Seperti diketahui, belakangan ini kabar potensi gempa bumi megathrust Selatan Jawa berkekuatan 8,7 magnitudo yang diikuti oleh tsunami sampai ke pesisir Jakarta kembali ramai diperbincangkan.
Adapun Daryono menyebut tsunami di Selat Sunda dapat dipicu oleh erupsi gunung api dan gempa tektonik yang bersumber di zona megathrust.
Baca Juga
Berdasarkan catatan sejarah, tsunami akibat erupsi Gunung Krakatau pada 1883 mampu menjangkau Pantai Jakarta karena tinggi tsunami di sumbernya lebih dari 30 meter, sedangkan tsunami pada 2018 lebih kecil sehingga tidak sampai Jakarta.
“Untuk mengetahui apakah tsunami akibat gempa megathrust Selat Sunda dapat mencapai Jakarta, maka diperlukan pemodelan tsunami,” kata Daryono.
1. Peta bahaya tsunami yang disusun oleh BMKG
2. Pemodelan tsunami Selat Sunda akibat gempa M 8,7 yang dilakukan BMKG menujukkan bahwa tsunami dapat sampai ke Pantai Jakarta sekitar 3 jam setelah gempa.