Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hoaks Seringkali Dibungkus Isu Agama, Menag: Diam Bukan Pilihan!

Menag mengatakan, misinformasi dan disinformasi atau hoaks meningkat pesat jumlahnya dalam momentum politik tertentu dan seringkali dibungkus dalam isu agama.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas - Dok. Setpres RI
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas - Dok. Setpres RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan masyarakat untuk tidak diam ketika menemukan misinformasi atau disinformasi (hoaks) di tengah masyarakat.

Dia menilai penanganan hoaks menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak hanya pemerintah atau pemangku kepentingan. Pasalnya, dia mengatakan hoaks merupakan sarana yang dapat menghancurkan kemanusiaan.

"Tidak banyak dari kita yang konsen terhadap ini [hoaks]. Seringkali kita lebih memilih diam daripada menjelaskan informasi tidak benar. Jadi, yang benar begini. Seringkali kita lebih memilih untuk,  ya sudahlah...Biarin aja," ujarnya saat memberikan kata pengantar dalam webinar bertajuk Api dalam Sekam: Fenomena Ujaran Kebencian di Indonesia yang dihelat Center for Strategic and International Studies (CSIS), Rabu (18/9/2021).

Menag Yaqut menegaskan bahwa hoaks ini menjadi permasalahan umum di semua negara. Bahkan, dia mengatakan bahwa konflik besar di banyak tempat yang mengancam peradaban dan kemanusiaan muncul dari hoaks.

"Diam ini tentu bukan pilihan yang baik di saat hoaks ini berkembang secara masif," tegasnya.

Menag mengatakan berdasarkan pengamatannya misinformasi dan disinformasi ini meningkat pesat jumlahnya dalam momentum politik tertentu. Umumnya, jelas dia, hoaks itu dibungkus dalam isu agama.

"Saya kira kita bisa ketemu contoh misalnya ketika pemilihan Gubernur [DKI Jakarta] lalu, Ahok versus Pak Anies...Kita banyak yang mempertemukan antara kepentingan politik dan agama di satu titik," jelasnya.

Oleh karena itu, Menag Yaqut pun mengapresiasi upaya CSIS Indonesia dengan membuat National Hate Speech Dashboard sebagai visualisasi atas tren ujaran kebencian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper