Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama mengatakan bahwa pemerintahnya menarik Duta Besar untuk Indonesia, Usman Ogah. Tindakan ini sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dialami diplomat negara itu di Jakarta.
Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menerima tindakan yang dialami diplomat mereka di Jakarta belum lama ini. Kejadian tersebut turut melibatkan petugas imigrasi Indonesia.
“Kami memutuskan untuk memanggil pulang Duta Besar kami di Jakarta, di Indonesia,” kata Geoffrey dalam keterangan video yang diunggah melalui akun Facebook Kemlu Nigeria, Selasa (10/8/2021).
Pemerintah federal itu tidak membenarkan perilaku kekerasan kepada siapapun, termasuk seperti yang dialami seorang diplomat Nigeria. Pihaknya juga akan berkonsultasi untuk mengambil langkah lanjutan.
“Kami akan berkonsultasi tingkat tinggi untuk mengambil langkah yang ditetapkan selanjutnya, termasuk meninjau kembali hubungan kami dengan Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil sanksi tegas kepada pihak imigrasi yang disebut telah melakukan tindakan kriminal itu.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengaku belum mendapatkan kabar soal penarikan Dubes tersebut.
“Saya belum mendapat informasi bahwa Dubes designate Nigeria sudah meninggalkan Indonesia,” kata Faiz saat dikonfirmasi Bisnis.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun menegaskan permasalahan antara petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan dengan warga negara asing (WNA) asal Nigeria yang viral di media sosial belakangan ini telah diselesaikan.
Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial dikaitkan dengan aksi kekerasan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu (7/8/2021).
Ibnu memberikan klarifikasi terhadap tudingan dalam video yang beredar. Dia menyebut permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dengan disertai petugas kepolisian Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya.
"Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologi kejadian dari kedua belah pihak akhirnya petang itu juga petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai disaksikan oleh Pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/8/2021).
Ibnu menegaskan justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu.
Ibnu memerinci, akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas Imigrasi mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri. Hal itu, jelsnya, bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugasnya.