Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: Butuh Tambahan US$7,7 Miliar bagi Negara Miskin Hadapi Covid Varian Delta

Para pejabat WHO telah menetapkan target untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi global pada akhir September dan setidaknya 40 persen pada akhir tahun ini serta 70 persen pada pertengahan tahun depan.
Logo World Health Organization (WHO) / www.who.int
Logo World Health Organization (WHO) / www.who.int

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dibutuhkan dana sebesar US$7,7 miliar untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah bertahan dari varian Delta Covid-19.

Dana itu, menurut mereka untuk pengadaan vaksin, oksigen, dan perawatan medis.

Pendanaan akan digunakan untuk program Access to Covid-19 Tools Accelerator WHO, yang mengirimkan pasokan medis penting ke seluruh dunia untuk memerangi virus Corona, kata Bruce Aylward, penasihat senior direktur jenderal WHO. Hal itu disampaikannya pada sesi tanya jawab dengan pejabat WHO yang disiarkan langsung kemarin di akun media sosial organisasi itu sebagaimana dikutip CNBC.com, Rabu (11/8).

Dia mengatakan dana tersebut diperlukan untuk menutupi sebagian kekurangan US$16,8 miliar yang menghambat kemampuan WHO untuk memerangi pandemi di negara-negara berkembang yang memiliki sedikit akses ke vaksin. Grafik menunjukkan Covid kini menghantam beberapa bagian negara Asia lebih keras daripada saat pandemi dimulai.

Para pejabat WHO telah menetapkan target untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi global pada akhir September dan setidaknya 40 persen pada akhir tahun ini serta 70 persen pada pertengahan tahun depan. Sedangkan beberapa negara belum memulai kampanye vaksinasi mereka sementara negara-negara kaya seperti AS dan Israel telah memvaksinasi penuh lebih dari setengah populasi mereka.

Aylward mengatakan orang-orang di negara-negara miskin yang mengalami demam atau gejala lain tidak memiliki alat tes untuk mengetahui apakah gejala itu dari Covid atau penyakit lain, termasuk malaria, TBC, pneumonia, dan HIV. Selain memberikan dosis vaksin, Aylward mengatakan dana tersebut juga akan mencakup pengujian Covid, perawatan oksigen, dan masker.

Negara-negara kaya telah menghabiskan triliunan dolar untuk mengurangi dampak pandemi, katanya. Dia mengatakan bahwa negara ekonomi kuat harus membantu memvaksinasi dunia dan pihaknya melihat hal itu belum dilakukan.

WHO sebelumnya mengatakan bahwa sangat membutuhkan US$7,7 miliar untuk menjalankan program Akselerator ACT dan meminta tambahan US$3,8 miliar pada waktu itu untuk membeli 760 juta dosis vaksin Covid untuk pengiriman tahun depan.

“Ini adalah momen yang menentukan di zaman kita,” kata Aylward.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper