Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alert! Tren Pasien Rawat Inap di Luar Jawa-Bali Meningkat

Tren rawat inap per 100.000 per minggu yang kita lihat terjadi peningkatan terutama terjadi di luar Jawa dan Bali.
Ilustrasi - Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif Covid-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020)./Antara
Ilustrasi - Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif Covid-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pasien yang menjalani perawatan akibat terpapar Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir.

"Tren rawat inap per 100.000 per minggu yang kita lihat terjadi peningkatan terutama terjadi di luar Jawa dan Bali," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers secara daring, Rabu (4/8/2021).

Namun di sisi lain, kata Nadia, penggunaan tempat tidur di rumah sakit untuk ruang isolasi dan ICU pasien Covid-19 dilaporkan mengalami penurunan yang signifikan.

Sejumlah provinsi yang masih memiliki keterisian tempat tidur isolasi lebih dari 80 persen yaitu Sumatra Barat, Bangka Belitung, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur dan Gorontalo.

Adapun, penggunaan tempat perawatan ICU yang lebih dari 80 persen berada di Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten dan Kalimantan Timur.

Nadia mengatakan pemantauan pergerakan penduduk menggunakan data Google Mobility juga terus dilakukan untuk memantau pergerakan dan potensi dampaknya dalam penambahan kasus.

Menurut Nadia, sudah mulai nampak adanya tanda-tanda peningkatan pergerakan penduduk di sejumlah provinsi yang berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19.

"Beberapa contoh provinsi yang menunjukkan adanya tanda-tanda kenaikan pergerakan terutama terjadi pada sektor ritel dan transit yang mempresentasikan pergerakan masyarakat di tempat-tempat seperti restoran, kafe, pusat perbelanjaan dan sebagainya," jelasnya.

Menurut Nadia, peningkatan pergerakan ini akan berpotensi terjadi interaksi antarmasyarakat dan mempengaruhi potensi penularan.

"Oleh karena itu kami imbau kepada para pelaku usaha yang sudah mulai beroperasi untuk memastikan tamu atau pengunjung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan PPKM level 3 dan level 4," ujarnya.

Selain itu, kata Nadia, upaya vaksinasi juga harus dipercepat sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan memprioritaskan populasi berisiko tinggi dan populasi rentan.

"Sangatlah penting upaya untuk memutuskan rantai penularan sejak dari hulu agar sistem kesehatan tidak terbebani nantinya dan mampu menekan angka kematian," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper