Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kritik Perubahan Warna Pesawat Kepresidenan, Andi Arief: Entah Maksudnya Apa

Andi Arief mengungkapkan pemilihan dominasi warna biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang.
Presiden Joko Widodo turun dari Pesawat Kepresidenan saat mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018)./JIBI-Rachman
Presiden Joko Widodo turun dari Pesawat Kepresidenan saat mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyinggung pemilihan warna merah putih yang akan dicat pada pesawat kepresidenan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Melalui akun Twitter, dia mengaku tidak mengerti maksud pemilihan warna bernuansa merah dan putih itu. Menurutnya, bisa saja warna yang dimaksud adalah warna bendera atau warna Corona.

"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona," tulisnya, Selasa (3/8/2021).

Lebih lanjut, dia menerangkan alasan pesawat kepresidenan berwarna biru langit. Warna tersebut ditetapkan sejak masa akhir jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi mengungkapan pesawat kepresidenan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berwarna biru merupakan hasil desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU.

Pemilihan dominasi warna biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang.

"Keselamatan Presiden jadi pertimbangan utama. Terutama Presiden setelah SBY, karena SBY hanya menggunakannya beberapa bulan saja." ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono angkat bicara soal pengecatan Pesawat Kepresidenan yang menuai banyak kritikan.

Heru mengatakan bahwa pengecatan pesawat tersebut sudah direncanakan sejak 2019.

“Pengecatan Pesawat BBJ 2 sudah direncanakan sejak tahun 2019, terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ,” katanya Selasa (3/8/2021).

Namun, pada 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga pengecatan dilakukan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ.

Menurutnya, perawatan rutin bagi Pesawat Kepresidenan memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.

“Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper