Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi menyayangkan tindakan Pemerintah Malaysia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yasin karena membangkang perintah Raja Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Pembangkangan atas titah Raja atau Yang Dipertuan Pertuan Agong terjadi karena raja menginginkan semua Undang-Undang Darurat dibahas dan diresmikan di parlemen sesuai Pasal 150 (3) dari Perlembagaan Persekutuan.
Zahid menilai tindakan tersebut merupakan bentukan pemberontakan terhadap titah Raja sebagaimana yang telah diatur dalam konstitusi. Karena itu, Zahid pun meminta agar PM Muhyddin Yassin untuk mundur dari jabatannya.
“Tindakan ini jelas merupakan bentuk pemberontakan terhadap Yang di-Pertuan Agong, bahkan mengabaikan prinsip Perlembagaan Persekutuan. Sehubungan dengan itu, UMNO akan meminta Tan Sri Muhyiddin Yassin dan Datuk Seri Takiyuddin Hassan [Menteri di Jabatan Perdana Menteri] untuk mengundurkan diri secara terhormat,” kata Zahid.
Dia juga menegaskan agar seluruh anggota parlemen dari UMNO harus melaksanakan keputusan Majelis Kerja Tertinggi UMNO pada 7 Juli 2021 lalu untuk menarik dukungan bagi Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri
Selain itu, Zahid mengatakan keputusan tersebut untuk memenuhi sumpah jabatan sebagai Anggota Parlemen yang berkewajiban taat dan setia kepada Yang Dipertuan Agong dan menjaga, melindungi, serta mempertahankan konstitusi.
“Posisi ini juga sejalan dengan prinsip dan tujuan UMNO untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan institusi raja-raja Melayu sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 konstitusi UMNO,” ungkapnya.
Tak hanya Presiden UMNO, Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim pun mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mengundurkan diri karena telah kehilangan kepercayaan dan dukungan parlemen seperti dikutip dari ChannelNewsAsia.com, Kamis (29/7/2021).
Anwar beralasan sejauh ini Perdana Menteri Muhyiddin Yassin melanggar konstitusi sesuai pernyataan Yang di-Pertuan Agung dan tidak berani menggelar mosi percaya di depan parlemen.
“Parlemen sudah bersidang. Hari ini, PM Muhyiddin sudah resmi jatuh dari jabatannya sebagai Perdana Menteri. Dia takut menggelar mosi percaya karena sudah nyata kehilangan dukungan di parlemen,” tuturnya.