Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sering Puncaki Covid-19 Dunia, Ini Beda Kasus Corona AS dan RI

AS dan Indonesia kerap memecahkan rekor kasus Covid-19 di dunia, baik dalam jumlah orang terinfeksi Virus Corona maupun angka kematian dan kesembuhan.
Petugas di lokasi pemakaman pekuburan Covid-19, Buper Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/7/2021). Data pihak berwenang setempat per 17 Maret - 18 Juli 2021 menyebut dari 45 rumah sakit (RS) Pemerintah dan 16 Swasta di Papua total kasus meninggal dunia akibat Covid-19 berjumlah 634 orang dan Kota Jayapura masuk Zona Merah untuk kematian akibat Covid-19. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Petugas di lokasi pemakaman pekuburan Covid-19, Buper Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/7/2021). Data pihak berwenang setempat per 17 Maret - 18 Juli 2021 menyebut dari 45 rumah sakit (RS) Pemerintah dan 16 Swasta di Papua total kasus meninggal dunia akibat Covid-19 berjumlah 634 orang dan Kota Jayapura masuk Zona Merah untuk kematian akibat Covid-19. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

Bisnis.com, JAKARTA – Angka kasus positif Covid-19 di dunia atau global bertambah 657.271 orang.

Dipantau dari data worldometers.info, Kamis (29/7/2021), dari jumlah itu negara Amerika Serikat (AS) paling banyak memiliki kasus infeksi Virus Corona sebanyak 84.496 orang.

Kemudian, Brasil dengan jumlah kasus 48.443 orang, disusul Indonesia 47.791 orang. Dengan penambahan kasus 657.271, maka kumulatif kasus Covid-19 di dunia sebanyak 196.646.978.

Pada hari ini, jumlah kematian akibat Covid-19 bertambah 10.106 orang. Dari jumlah itu, kasus kematian di AS bukan tertinggi.

Di negara tersebut, angka kematian akibat Covid-19 483 orang. Sementara, angka kematian tertinggi di Indonesia sebanyak 1.824 orang. Adapun, kasus Covid-19 Indonesia 47.791 orang.

Setelah Indonesia, kematian di Brasil  sebanyak 1.366 orang berada di posisi kedua, disusul Rusia 798 orang. Dengan tambahan kematian itu, total penduduk dunia yang meninggal karena Covid-19 sebanyak 4.202.781 orang.

Adapun, pertambahan kasus sembuh dari Covid-19 sebanyak 434.775 orang. Angka kasus kesembuhan tertinggi  bukan di AS sebanyak 25.127 orang, melainkan di Indonesia sebanyak 43.856 orang, disusul Rusia 20.579 orang, kemudian Kolombia 18.429 orang.

Dengan demikian, jumlah kumulatif warga dunia yang sembuh dari Covid-19 adalah 178.078.070 orang.

Hingga hari ini, secara kumulatif kasus Covid-19 di AS tertinggi yakni 35.487.452 orang, disusul India 31.526.622 orang, dan Brasil 19.797.516 orang.

Bila dibandingkan dengan data kemarin, Rabu (28/7/2021), AS masih memimpin di antara negara yang mengalami penambahan kasus positif Covid-19, yakni 59.591 orang, disusul Indonesia sebanyak 45.203 orang, kemudian India sebanyak 42.928 orang.

Seperti hari ini, kasus kematian tertinggi akibat Covid-19 bukan di AS sebanyak 328 orang, melainkan di Indonesia sebanyak 2.069 orang. Di bawah Indonesia, ada Brasil dengan angka kematian 1.320 orang.

Sering Puncaki Covid-19 Dunia, Ini Beda Kasus Corona AS dan RI

Kapolres Gorontalo Kota AKBP Suka Irawanto (kanan) memberikan bantuan beras dan masker kepada pengemudi becak motor (bentor) di Pasar Kamis, Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (29/7/2021). Tim gabungan Polri, TNI dan Satpol PP melakukan patroli penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan membagikan bantuan bahan pokok serta masker bagi masyarakat terdampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di pasar-pasar tradisional. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/

Kemarin, kasus pertambahan Covid-19 di India nomor 3 yakni sebanyak 42.928 orang dengan angka kematian 640 orang.

Jadi, kasus kematian tidak berbanding lurus dengan angka kematian, karena ada negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 tinggi, tapi kasus kematian rendah. Demikian pula sebaliknya.

Hal ini boleh jadi disebabkan beberapa faktor, seperti cakupan vaksinasi, kecepatan pasien Covid-19 mendapat perawatan di rumah sakit (khususnya pasien kategori berat).

Soal perawatan di rumah sakit ini juga sangat tergantung pada ketersediaan tenaga kesehatan, obat dan alat kesehatan untuk terapi Covid-19, serta tempat tidur (BOR) di rumah sakit. Plus, penyakit penyerta yang dialami pasien Covid-19.

Pakai Masker

Tingginya kasus Covid-19 membuat sejumlah badan federal AS pada Rabu (28/7/2021) memerintahkan pemakaian masker di gedung-gedung federal di tempat-tempat rawan Covid-19 sesuai instruksi yang dikeluarkan oleh Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB).

Langkah ini mengikuti panduan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Selasa (27/7/2021), bahwa orang yang divaksin harus memakai masker di dalam ruangan di daerah dengan transmisi komunitas Covid-19 yang substansial atau tinggi.

Gedung Putih mengatakan masker diperlukan di dalam ruangan di gedung federal untuk semua karyawan dan pengunjung, baik yang divaksin atau tidak, di area tersebut.

Dikutip dari Antara, pada Rabu (28/7/2021), CDC mengatakan hampir 67 persen wilayah AS berada pada tingkat penularan yang substansial atau tinggi, naik dari 63,4 persen pada Selasa (27/7/2021).

Pemerintah federal berlomba untuk menahan pandemi dengan harapan menghindari penutupan nasional di masa depan, karena varian Delta yang ganas dari Virus Corona merajalela di beberapa bagian Amerika Serikat dan keterlambatan imunisasi.

Presiden Joe Biden diperkirakan akan mengumumkan mandat lebih lanjut untuk badan-badan federal pada Kamis (29/7/2021).

Dalam email yang dikirim ke semua badan federal Selasa (27/7/2021) malam, Jason Miller, Wakil Direktur Manajemen OMB, mengatakan:  “Sejalan dengan pedoman CDC, di area transmisi komunitas yang substansial atau tinggi, badan-badan itu harus mewajibkan semua karyawan federal, kontraktor di tempat, dan pengunjung, terlepas dari status vaksinasi, untuk mengenakan masker di dalam gedung federal. Mulai hari ini, termasuk area Washington, DC.”

Sering Puncaki Covid-19 Dunia, Ini Beda Kasus Corona AS dan RI

Presiden AS Joe Biden di Delaware, November 2020. ANTARA/Reuters.

Orang-orang yang "belum sepenuhnya divaksin juga perlu terus menjaga jarak secara fisik sesuai dengan panduan CDC."

Pentagon mengatakan segera mewajibkan penutupan dalam ruangan di semua properti Departemen Pertahanan di daerah dengan tingkat penularan yang besar atau tinggi.

Pemerintahan Biden pada Senin (26/7/2021), mengharuskan semua staf urusan veteran menerima vaksinasi, dan pada Rabu (28/7/2021), Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan dalam sebuah unggahan Twitter semua 240.000 karyawannya, perlu memakai masker di dalam ruangan dan jarak fisik, yang berlaku segera dan terlepas dari status vaksinasi mereka.

Biden pertama kali mengeluarkan perintah eksekutif pada Januari yang mewajibkan semua orang memakai masker di gedung-gedung federal, tetapi kebijakan itu dilonggarkan pada Mei ketika CDC mengatakan orang Amerika yang divaksinasi sepenuhnya tidak perlu memakai masker di sebagian besar pengaturan dalam ruangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper