Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potret Kesederhanaan Presiden Terpilih Peru Pedro Castillo

Presiden terpilih yang akan dilantik Rabu (28/7/2021), itu adalah putra seorang petani miskin dari dataran tinggi Andes yang dalam kesehariannya hidup  bersahaja di lahan pertaniannya.
Pedro Castillo dilantik sebagai Presiden Peru pada Rabu (28/7/2021)./Istimewa
Pedro Castillo dilantik sebagai Presiden Peru pada Rabu (28/7/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pedro Castillo dilantik  sebagai Presiden Peru  pada Rabu (28/7/2021). Dikenal sebagai guru dan petani, seperti apa sosok pria sederhana itu?

Pedro adalah putra seorang petani miskin dari dataran tinggi Andes yang dalam kesehariannya hidup  bersahaja di lahan pertaniannya. Hal ini membuat sejumlah media tertarik untuk mewawancarainya sebelum dilantik sebagai Presiden Peru kurang dari dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden pada 6 Juni 2021.

Pada suatu pagi baru-baru ini, Pedro Castillo terlihat mengenakan ponco wol--sandal yang terbuat dari ban mobil tua--, dan topi jerami bertepi lebar tradisional ketika ditemui seorang wartawan asing untuk wawancara.

Sebagai seorang guru, dia juga menggembalakan sapi di peternakannya di Chugur, dusun kecil yang membutuhkan waktu tujuh jam perjalanan dari Kota Cajamarca.

Sementara, calon Ibu Negara Peru, Lilia Paredes, 48, juga mengurus sapi mereka di halaman belakang rumah.

“Ketika Anda melihat anak-anak mengenakan pakaian yang sama, tidur dengan pakaian yang sama, bangun dan pergi ke sekolah lagi dengan pakaian yang sama, Anda menyadari bahwa kelas politik telah menggunakan Anda,” katanya kepada The Guardian dengan menggunakan bahasa sederhana.

Apa yang dia ungkapkan itu memang dialami warga pedesaan yang merasa ditinggalkan oleh dua dekade pertumbuhan ekonomi negara itu sebelum diterpa pandemi Covid-19.

Potret Kesederhanaan Presiden Terpilih Peru Pedro Castillo

Pedro Castillo memenangkan Pilpres Peru 2021. Dia adalah seorang petani dan guru diari dataran tinggi Andes./Bloomberg

Kesenjangan antara Peru di pedesaan dan perkotaan yang diperlebar oleh wabah Covid-19 yang brutal di negara itu. Setidaknya, ada 1,8 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan lebih dari 61.000 kematian. Selain itu, wabah Covid-19 membuat  sistem perawatan kesehatan di negara itu lumpuh.

“Jika ada sesuatu yang bisa dipelajari dari pandemi ini, maka pelajaran itu sangat tepat bagi negara yang korup dan rawan ini,” kata Castillo menggambarkan kondisi negaranya.

Kondisi negara yang korup dan  miskin itulah yang membuat Castillo termotivasi untuk turut menentukan arah negara setelah sukses mengalahkan lawan politiknya, Keiko Fujimori.

Saat pemilihan presiden, Castillo mengalahkan politisi karir sayap kanan kaya raya itu dengan selisih hanya 44.000 suara. Padahal, Fujimori bukan orang sembarangan. Selain sebagai pemimpin oposisi sayap kanan yang mapan, dia adalah keturunan dari dinasti politik paling kuat di negara itu, Alberto Fujimori.

"Ini adalah pertempuran antara si kaya dan si miskin, perjuangan antara tuan dan budak," kata Castillo kepada wartawan dari utara Peru dalam sebuah komentar yang disiarkan di televisi lokal.

Tidak hanya miskin, dia juga sering dicap sebagai "teroris" oleh lawan politinya, meski dia mampu menangkisnya.

Dia hanya mengatakan bahwa "teroris yang sebenarnya justru adalah kelaparan, kesengsaraan, pengabaian, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan".

Dan, meskipun pengalaman politik Castillo sebagian besar terbatas pada memimpin pemogokan guru nasional pada tahun 2017, banyak orang Peru berempati pada kenyataan pahit yang juga mereka hadapi.

“Orang-orang tidak tahu ada ribuan anak yang hidup dalam kemiskinan dan sekarang, karena pandemi, dalam kemiskinan ekstrem,” kata Castillo, yang telah mengajar lebih dari 25 tahun di sekolah-sekolah pedesaan.

Perú Libre, atau Partai Kemerdekaan Peru yang mengusungnya sebagai calon presiden pada akhirnya bisa mengandalkan dukungan dari setengah juta guru sekolah negeri di negara itu untuk  memenangkan pemilu.

Potret Kesederhanaan Presiden Terpilih Peru Pedro Castillo

Pedro Castillo (kiri) dan psaingnya Keiko Fujimori (kanan) di Pilpres Peru 2021./Istimewa

Tidak hanya itu, popularitasnya juga meluas ke pemilih pedesaan di komunitas Campesino di seluruh wilayah Andes yang miskin.

Juan Cabrera, 57, seorang petani sahabat Castillo mengatakan, bahwa pelantikan Castillo  besok waktu Peru merupakan momen emosional bagi kaumnya untuk memiliki putra desa sebagai pemimpin miskin di benua Amerika itu.

“Kami percaya bahwa dia akan menjadi orang yang akan memimpin. Kami telah dilupakan oleh semua pemerintah di masa lalu,” katanya sambil menunggu pelantikan rekannya itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper