Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Vaksin Sinopharm Ajukan Izin Penggunaan Darurat di Brasil

Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil masih tetap mencatat tiga besar kasus kumulatif Covid-19 terbanyak.
Kotak-kotak berisi vaksin Covid-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). /ANTARA-REUTERS
Kotak-kotak berisi vaksin Covid-19 tertumpuk saat proses produksi di Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG), anak perusahaan Sinopharm di Kota Beijing, China, Jumat (26/2/2021). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm) mengajukan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatannya di Brasil, demikian pernyataan otoritas kesehatan Brasil, Anvisa pada Senin (26/7/2021).

Brasil sudah menggunakan vaksin Covid-19 China yang lain, yakni Coronavac produksi Sinovac Biotech, yang paling banyak diberikan di negara Amerika Selatan itu.

Vaksin Sinopharm terbuat dari virus yang dimatikan, kata Anvisa, dan direkomendasikan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Anvisa menambahkan, bahwa vaksin tersebut diberikan dalam dua dosis, dengan jeda pemberian 3-4 pekan dari dosis pertama, mengutip informasi dari pihak produsen.

Anvisa mengatakan akan meninjau keesokan harinya apakah dokumen yang diserahkan oleh Sinopharm lengkap dan pihaknya kemungkinan akan meminta informasi tambahan untuk memproses permohonan penggunaan darurat.

Kasus Covid-19

Sementara itu, angka kematian global akibat wabah Covid-19 terus naik hingga 4.181.889 orang dengan jumlah kasus 195.287.511 hingga pagi hari ini meski  berbagai pembatasan telah diberlakukan sejumlah negara termasuk Indonesia.

Peningkatan jumlah kasus tersebut terjadi baik kasus yang aktif maupun dengan skala sedang, dan kritis, terutama akibat kian masifnya penularan varian Delta. Meski demikian, jumlah pasien yang sembuh bertambah menjadi 177.088.559.

Menurut data dari laman Worldometers.info, Selasa (27/7/2021), ada 14.017.063 kasus aktif dan sebanyak 13.932.242 (99,4 persen) di antaranya adalah dalam kondisi sedang dan 0,6 persen atau 84.821 tergolong kritis.

Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil masih tetap mencatat tiga besar kasus kumulatif terbanyak. AS mencatat total 35.256.543 kasus, sedangkan India dan Brasil  masing-masing 31.439.764 dan 19.707.662 kasus.

Secara kumulatif, Indonesia masih berada di peringkat 14 secara global dengan angka 3.194.733. Akan tetapi, untuk tambahan kasus baru secara global, Indonesia kini turun ke peringkat tiga setelah Iran dan India mencatat lonjakan.

Indonesia mencatat  tambahan 28.228 kasus atau turun dari 38.679 kasus sebagaimana tercatat pada waktu yang sama kemarin. Di atasnya adalah Iran (31.814) dan India (30.125).

Untuk tambahan angka kematian Indonesia masih berada di posisi puncak dengan angka 1.487 atau beda tipis dari kemarin sebanyak 1.415 orang. Sedangkan, Rusia 727 dan Brasil 503 kematian tambahan hingga hari ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper