Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unjuk Rasa Tolak Lockdown di Australia Berujung Penahanan

Para pengunjuk rasa meneriakkan kata “freedom” (kebebasan) sembari berjalan menyusuri pusat kota Sydney, sehingga pihak kepolisian setempat melakukan sejumlah penahanan terhadap pengunjuk rasa.
Rumah-rumah di pinggiran Eastwood di Sydney, Australia./ Ian Waldie - Bloomberg
Rumah-rumah di pinggiran Eastwood di Sydney, Australia./ Ian Waldie - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan warga berkumpul di Sydney, Australia pada Sabtu (24/7/2021), untuk melakukan protes terhadap kebijakan lockdown di Australia yang sedang berjalan akibat peningkatan kasus positif Covid-19 varian Delta. Sementara itu, aksi protes dalam jumlah yang lebih kecil juga diselenggarakan di Melbourne dan Brisbane.

Para pengunjuk rasa meneriakkan kata “freedom” (kebebasan) sembari berjalan menyusuri pusat kota Sydney, sehingga pihak kepolisian setempat melakukan sejumlah penahanan terhadap pengunjuk rasa.

Masuknya varian Delta ke Australia telah menantang berbagai langkah pembatasan yang telah diterapkan mulai dari strategi penutupan perbatasan, program karantina, dan lockdown singkat untuk menahan jumlah kasus yang rendah.

Di sisi lain, tingkat vaksinasi di Australia masih menjadi yang terendah di antara negara-negara maju yaitu hanya sekitar 14 persen masyarakat telah menerima suntikan vaksin.

Sabtu ini, ribuan orang berjalan ke pusat kota Sydney melalui pinggiran kota Haymarket. Padahal, otoritas kesehatan di New South Wales sebelumnya baru saja menetapkan area tersebut sebagai wilayah episentrum Covid-19.

Beberapa pengunjuk rasa terlihat mengangkat papan bertuliskan “Tanggalkan maskermu, angkat suaramu” dan “Bangun Australia”. Mereka menghalangi jalan dan berkumpul di luar Balai Kota Sydney. Satu kelompok bahkan melempar botol ke para petugas.

Pihak kepolisian lalu mengumumkan bahwa mereka menahan sejumlah orang dari unjuk rasa di kota tersebut.

“Kepolisian NSW mengakui dan mendukung hak-hak individu dan kelompok untuk menggunakan hak berpendapat mereka dan berkumpul secara damai, namun, unjuk rasa hari ini melanggar peraturan kesehatan Covid-19 masyarakat,” demikian pernyataan yang dilansir dari BBC, Sabtu (24/7/2021).

Adapun, sekitar 13 juta penduduk Australia atau setara dengan setengah dari total populasi tengah menjalani lockdown. Sydney telah menjalani lockdown selama empat pekan, namun masih mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Para pejabat negara bagian NSW sebelumnya mengumumkan rekor kenaikan kasus sebanyak 163 kasus baru, Sabtu (24/7/2021).

Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard mengamplifikasi permintaan dari PM Gladys Berejiklian kepada negara bagian lainnya untuk mengirim dosis vaksin tambahan ke NSW.

“Jika situasi bertambah buruk di New South Wales, ini dapat menciptakan masalah luas bagi seluruh negara,” kata Hazzard dilansir dari BBC. “New South Wales adalah pintu menuju ke seluruh Australia,” imbuhnya.

Berdasarkan data dari John Hopkins University, Australia telah mencatat total 32.594 kasus, dan 916 kematian Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper