Bisnis.com, JAKARTA — Topan yang disertai hujan deras masih mengancam warga di wilayah China bagian tengah dan evakuasi darurat terus dilakukan setelah jumlah korban tewas bertambah hingga mencapai 51 orang per hari ini.
Jutaan orang terkena dampak banjir di Provinsi Henan, mereka terjebak selama berhari-hari tanpa makanan segar maupun air bersih. Jalan-jalan hancur sehingga sulit untuk diterobos dan seluruh area tertutup lumpur tebal.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat dan menambah penderitaan warga. Topan In-Fa diperkirakan akan membawa hujan lebat lebih lanjut ke beberapa bagian Henan dalam beberapa hari mendatang, menurut media pemerintah.
Di kota Zhengzhou yang paling parah dilanda banjir, tim bantuan terus memompa air berlumpur dari terowongan termasuk dari kereta bawah tanah di mana setidaknya 12 orang tewas akibat tenggelam. Para korban tewas terjebak di dalam kereta karena kapasitas curah hujan selama satu tahun turun hanya dalam tiga hari.
Semalam, hujan lebat membuat banjir meluas ke Xinxiang di utara dan daerah sekitarnya di mana sebagian besar lahan pertanian terendam dan kota terisolir saat Sungai Wei meluap.
Sementara itu, rekaman udara menunjukkan tim penyelamat menggunakan jembatan sementara pada hari ini untuk memindahkan ratusan penduduk ke tempat yang aman sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (23/7/2021).
"Topan In-fa mungkin akan bergerak ke wilayah China timur dan membawa curah hujan yang sangat deras dalam waktu lama," menurut Pusat Meteorologi Nasional.
Daerah pesisir harus waspada terhadap dampak gabungan angin, hujan dan pasang naik", menurut lembaga itu sembari memperingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi peristiwa cuaca ekstrem.