Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhenom Gebreyesus mengungkapkan dukungannya kepada ajang Olimipiade Tokyo 2020, meski penyebaran virus Covid-19 masih mengancam.
Dirjen WHO hadir dalam Sesi Komite Olimpiade Internasional ke-138 di Jepang. Kunjungan kali ini merupakan yang pertama setelah mendapatkan undangan pada Olimpiade sebelumnya. Dia tetap hadir di Tokyo meski pandemi belum berhenti.
"Saya mengakui rencana dan tindakan pencegahan dan pengorbanan yang telah dilakukan IOC, Komite Penyelenggara Tokyo, pemerintah dan rakyat Jepang, tim dan atlet untuk membuat pertandingan ini seaman mungkin," katanya pada Rabu (21/7/2021).
Dalam pidatonya, dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada penyelenggara dan panitia Olimpiade Tokyo yang disebutnya memberikan kekuatan dan menginspirasi dunia.
Namun, dia mengakui bahwa dunia belum bebas dari virus. Belum meratanya akses vaksin bagi negara miskin menjadi kegagalan global.
"Kegagalan global untuk berbagi vaksin, tes, dan perawatan, termasuk oksigen memicu pandemi dua jalur: yang kaya membuka diri, sementara yang miskin mengunci," tuturnya.
Baca Juga
Saat ini sudah lebih dari 4 juta nyawa hilang karena Covid-19 dan masih akan ada ratusan ribu jiwa akan binasa, kata Tedros.
Dia juga mengakui bahwa penyelenggaraan Olimpiade kali ini mengandung risiko. "Tanda keberhasilan dalam dua minggu mendatang bukanlah nol kasus, dan saya tahu bahwa beberapa kasus telah terdeteksi," katanya.
Untuk itu, tanda keberhasilan menurutnya adalah dengan memastikan bahwa setiap kasus diidentifikasi, diisolasi, dilacak dan dirawat secepat mungkin sehingga dapat memutus penularan selanjutnya.
Dilansir CNN International, Selasa (20/7/2021), CEO Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto tidak menutup kemungkinan adanya pembatalan di menit-menit terakhir seiring dengan meningkatnya temuan kasus Covid-19.
Saat ini, terdapat 70 kasus yang diyakini berhubungan dengan ajang olahraga sedunia yang akan dibuka pada 23 Juli. Tokyo masih berada dalam status darurat dengan laporan jumlah kasus harian Covid-19 sebanyak 1,387 pada Selasa, angka tertinggi sejak 21 Januari.