Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro dilarikan ke rumah sakit akibat penyumbatan usus dan cegukan terus-menerus.
Pemimpin berusia 66 tahun itu memerlukan operasi darurat setelah menderita cegukan terus-menerus selama 10 hari, menurut laporan kantornya.
Saat ini, dia berada di Rumah Sakit Sao Paulo untuk menjalani tes usus yang tersumbat. Dalam sebuah tweet, Bolsonaro mengatakan, dia akan "segera kembali sehat".
Ada kekhawatiran tentang kesehatan pemimpin sayap kanan itu sejak dia ditikam di bagian lambung dan mengenai usus saat berkampanye pada 2018.
Bolsonaro terluka parah dalam serangan itu dan kehilangan 40 persen darahnya.
Dia telah menjalani beberapa operasi sejak penusukan itu sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (15/7/2021).
Baca Juga
Presiden itu masuk rumah sakit militer di Brasilia kemarin waktu setempat dan petugas medis mengatakan, bahwa dia akan diobservasi dulu selama 24 hingga 48 jam.
Pada hari yang sama, kantor presiden mengatakan bahwa dokter Antonio Luiz Macedo, ahli bedah yang mengoperasi Bolsonaro pada 2018, telah merekomendasikan presiden dipindahkan ke Sao Paolo untuk tes tambahan dan kemungkinan operasi.
- Estaremos de volta em breve, se Deus quiser. O Brasil é nosso! ?? pic.twitter.com/3ohUwHBEHG
— Jair M. Bolsonaro (@jairbolsonaro) July 14, 2021
Fabio Faria, manajer komunikasi pemerintah, mengatakan kepada wartawan bahwa Bolsonaro telah dibius pada pagi hari sebelum dibawa ke Sao Paolo.
Putra presiden, Flavio menyebut ayahnya telah menjalani prosedur untuk mengeluarkan cairan dari perutnya sebagai tindakan pencegahan.
Flavio menambahkan, bahwa ayahnya mengalami kesulitan berbicara, tetapi jika operasi diperlukan, itu bukanlah prosedur yang serius.
Bolsonaro sebelumnya men-tweet foto dirinya terbaring di ranjang rumah sakit dilengkapi dengan sensor dan kabel. Seseorang yang tampak seperti pendeta berdiri di samping tempat tidurnya.