Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia telah menerima 3.000.060 dosis vaksin Moderna dari pemerintah Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Minggu (11/7/2021).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa ini merupakan pengiriman tahap pertama dari pemerintah AS. AS sendiri menjanjikan 4.500.160 dosis kepada Indonesia melalui COVAX.
Vaksin Moderna ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM RI pada 2 Juli 2021.
"Atas nama pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan terhadap pemerintah AS yang telah berbagi dosis vaksin kepada Indonesia melalui COVAX Facility," kata Retno dalam konferensi pers, Minggu (11/7/2021).
Vaksin ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan dalam bentuk suntikan ketiga sebagai booster.
Berikut ini fakta dari vaksin Moderna yang dirangkum Bisnis:
Baca Juga
Nama Vaksin: mRNA-1273
Negara asal: Amerika Serikat
Bahan dasar: messenger RNA (mRNA)
Uji klinis: fase III (selesai)
Lokasi: Amerika Serikat
Usia peserta: >18 tahun hingga >55 tahun
Dosis: 2 dosis (0,5 ml per dosis) dengan jarak 28 hari
Efikasi vaksin: 94,1%
Vaksin Moderna yang juga dikenal sebagai vaksin mRNA-1273 adalah salah satu vaksin yang saat ini tersedia untuk melindungi orang dari COVID-19.
Moderna adalah perusahaan farmasi dan bioteknologi Amerika yang meneliti dan mengembangkan obat-obatan dan vaksin.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin pada Desember 2020. Sejak itu, Kanada, Uni Eropa, dan Inggris juga telah mengizinkan penggunaannya.
vaksin mRNA mengirimkan kode genetik ke sel kita untuk membuat protein yang memicu respons imun tubuh.
Tubuh kemudian memproduksi antibodi dan mengembangkan kekebalan yang bertahan lebih lama yang dapat melawan virus SARS-CoV-2 jika masuk ke dalam tubuh pada tahap selanjutnya.
SAGE merekomendasikan penggunaan vaksin Moderna mRNA-1273 pada jadwal dua dosis (100 g, 0,5 ml masing-masing) 28 hari terpisah. Jika perlu, interval antara dosis dapat diperpanjang hingga 42 hari.
Pusat dan Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat beberapa kemungkinan efek samping yang timbul pasca vaksinasi Moderna, yaitu di antaranya nyeri di bagian suntikan, kemerahan, hingga pembengkakan.
Efek samping vaksin Moderna lainnya a.l. kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam dan mual.
Vaksin Moderna sendiri telah masuk ke dalam daftar izin penggunaan darurat atau EUL dari WHO pada 30 April 2021.
Berdasarkan bukti sejauh ini, untuk varian baru SARS-CoV-2, termasuk B.1.1.7 dan 501Y.V2, tidak mengubah efektivitas vaksin mRNA Moderna.
Pemantauan, pengumpulan, dan analisis data varian baru dan dampaknya terhadap efektivitas diagnostik, perawatan, dan vaksin Covid-19 terus berlanjut.