Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat berencana mendonasikan empat juta dosis vaksin Moderna kepada Indonesia. Bantuan vaksin Covid-19 tersebut akan dikirimkan melalui COVAX.
COVAX atau Covid-19 Vaccines Global Access adalah inisiatif global yang ditujukan untuk tercapainya akses setara atas vaksin-vaksin Covid-19. Inisiatif ini dipimpin oleh Global Alliance for Vaccines and Immunization, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations.
WHO mempersiapkan program distribusi vaksin Covid-19 melalui COVAX Facility atau Fasilitas COVAX. Melalui inisiatif itu sejumlah negara pendukung bisa mendapatkan akses vaksin secara aman, efektif, dan merata.
Donasi empat juta dosis vaksin Moderna disampaikan Juru Bicara Badan Keamanan AS Nasional Emily Horne. Hal itu didasarkan pada percakapan melalui telepon antara Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Seperti disampaikan dalam pernyataan resmi Gedung Putih, Jumat (2/7/2021) Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menegaskan dukungan Amerika Serikat untuk masyarakat Indonesia dalam melawan kasus Covid-19 yang meningkat tajam.
Sullivan dan Menlu Retno juga mendiskusikan rencana AS meningkatkan bantuan bagi Indonesia dalam upaya tanggap Covid-19 yang lebih luas lagi. Sullivan menggarisbawahi pentingnya Indonesia, Asia Tenggara, dan upaya mengakhiri pandemi secara lebih luas bagi pemerintahan Biden-Harris. Sullivan juga menjanjikan dukungan berkelanjutan serta keterlibatan tingkat tinggi.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah AS mengumumkan daftar negara yang akan menerima sisa 55 juta dosis vaksin Covid-19 pada Senin (21/6/2021), termasuk bagian Asia.
Vaksin virus corona tersebut akan dibagikan ke negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Karibia. Indonesia termasuk negara yang akan mendapatkan vaksin tersebut.
Pemerintah AS mengatakan vaksin virus Corona tersebut akan dibagikan pada akhir bulan ini. Biden menuturkan akan membagikan 75 persen dari dosis ini melalui Covax, sementara 25 persen lainnya akan dibagikan secara langsung kepada masing-masing negara.
Total 41 juta dosis akan dibagikan melalui Covax untuk negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Karibia. Sementara 14 juta dosis, atau 25 persen dari batch berikutnya, akan dibagikan langsung dengan prioritas regional di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur, seperti Afghanistan, Tepi Barat dan Gaza, Ukraina, Georgia, dan banyak lagi.
Sementara itu, di AS sendiri, Gedung Putih, Kamis (1/7/2021), menyatakan akan mengirimkan tim khusus ke titik wabah di seluruh negeri guna memerangi varian Covid-19 Delta yang sangat menular. Gedung Putih juga meminta warga Amerika agar disuntik vaksin.
Penasihat senior Covid-19 Gedung Putih Jeffrey Zients mengatakan kepada wartawan bahwa tim "respons lonjakan" siap mempercepat pasokan tes tambahan dan terapi kepada masyarakat yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.