Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch (IHW) Ikhsan Abdullah optimistis dua tahun ke depan Indonesia akan menyalip Malaysia dan Brazil dalam hal ekspor produk halal dan industri keuangan syariah (Islamic finance).
Hal itu disampaikan Ikhsan terkait sejumlah catatan kemajuan yang diraih Indonesia di bawah kepemimpinan Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Dia menilai peningkatan ekspor produk makanan halal cukup signifikan yang hampir mencapai enam persen.
“Kami optimis Indonesia akan menyalip Brazil dan Malaysia ke depan, karena semua modal dasar tersedia, yakni penduduk yang besar dan UKM yang jumlahnya mencapai 64 juta sesuai data Kementrian Koperasi dan UKM," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (8/7).
Dia menambahkan elemen pendukung penting lainnya yang bisa menjadi modal yang dimiliki Indonesia adalah Fatwa-Fatwa Majelis Ulama Indonesia terhadap Produk Halal dan Fatwa di Bidang Keuangan Syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI yang terbukti mampu menjadi stimulus bagi pertumbuha Keuangan syariah.
"Sertifikasi halal juga menjadi pendukung utama bagi bertumbuh pesatnya Industri Halal dan Industri keuangan Syariah di Indonesia. Akan tetapi masih diperlukan akselarasi pertumbuhan ekspor produk halal dengan tingkat pertumbuhan pembiayaan syariah yang masih sedikit timpang, kata Ikhsan.
"Dan, ini merupakan pekerjaan rumah (PR) agar perbankan syariah ke depan bisa lebih intensif lagi melakukan terobosan baru," kata wakil sekretaris jenderal MUI tersebut.
Dia juga mengapresiasi kerja keras Wapres Ma'ruf Amin dalam meningkatkan ekspor produk halal dan industri keuangan syariah meski Indonesia masih berada di masa pandemic Covid-19.
Ternyata produk halal dan industri keuangan syariah bertumbuh baik dan memberikan dukungan bagi angka pertumbuhan ekonomi nasional yang positif,” katanya.
“Tentu harus diapresiasi sebagai peningkatan kinerja Wapres yang diserahi pembagian Tugas oleh Presiden sebagai Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah," kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (8/7).
Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengungkapkan, Indonesia saat ini sudah masuk dalam 10 besar fesyen Muslim dengan menduduki peringkat ketiga di dunia di bawah Brasil dan Malaysia berdasarkan data State of Global Islamic Report 2019/2020.