Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai penurunan mobilitas selama PPKM Darurat belum signifikan.
Dia melaporkan sejumlah kabupaten kota keluar dari zona hitam dari 35 menjadi 27 daerah. Kendati demikian dia menilai Jawa Timur dan Bali masih memerlukan perhatian lebih ketat.
“Sampai 6 Juli, kita lihat kabupaten kota yang berwarna hitam masih banyak di Jawa Timur dan Bali. Penurunan mobilitasnya belum siginifikan. Ini perlu mendapatkan perhatian lebih ketat, kuncinya pengetatan,” katanya dalam siaran resmi, Rabu (7/7/2021).
Saat rapat koordinasi implementasi PPKM Darurat di Jawa Timur dan Bali secara virtual, Luhut menilai perlu adanya penurunan mobilitas minimal 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus, meskipun angka ideal minimal 50 persen.
“Ini berkali-kali saya katakan, 30 persen itu batas minimum. Kita mau sebenarnya penurunannya itu 30 persen-50 persen, ya paling tidak 40 persen. Baru itu akan menjadi membaik," terangnya.
Dia menerangkan, terdapat 10 kabupaten kota dengan penurunan mobilitas terendah di Bali yaitu Karangasem, Tabanan, Jembrana, Buleleng, Bangli, Klungkung, Denpasar dan Badung.
Kemudian daerah dengan penurunan mobilitas rendah di Jatim terjadi di Mojokerto, Jember, Banyuwangi, Nganjuk, dan Kota Pasuruan.
“Jatim dan Bali ini lebih rendah dibandingkan provinsi lainnya, perlu upaya lebih keras untuk menurunkan mobilitas setidaknya >30 persen," kata Luhut.
Dia menilai penurunan mobilitas perlu difokuskan pada aktivitas masyarakat di malam hari. Indikator lampu di malam hari masih menunjukkan kecenderungan peningkatan, terutama di Bali.
Selain itu juga perlu penertiban yang tegas dari aparat terkait disiplin penggunaan masker yang rendah dan aktivitas di malam hari di Bali yang dilakukan oleh wisatawan.
Menko Marinves meminta kepada pemerintah daerah bersama TNI dan Polri untuk dapat menekan pergerakan masyarakat dan kedisiplinan mematuhi protokol kesehatan.