Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menyebut Indonesia kini membutuhkan intervensi dan bantuan global untuk menangangi pandemi Covid-19.
“Sebaiknya segera ada intervensi n pertolongan global utk Indonesia. Negara sdh tak mampu menyelamatkan nyawa rakyat. Rumah sakit tak berdaya melayani pasien, oksigen langka, vitamin sulit didpt. Utang pd RS blm dibayar. Byk org berjibaku sendiri menyelamatkan diri. P @jokowi ?” cuitnya melalui akun Twitter @fadlizon, Senin (5/7/2021).
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa sejak pekan terakhir Juni 2021, jumlah kasus harian positif nasional hingga saat ini terus meroket di atas 20.000 kasus. Bahkan, kurva tertinggi kasus positif nyaris menyentuh 30.000.
Setali tiga uang kasus meninggal terus menembus rekor baru, kendati pada saat yang sama peningkatan kasus sembuh juga cukup banyak.
Isu yang kini merebak di jagat maya adalah terkait kelangkaan oksigen di banyak fasilitas layanan kesehatan dan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis.
Melihat persoalan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan memastikan pemerintah terus berupaya untuk memberikan solusi.
Baca Juga
Kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dia menyampaikan, bahwa upaya penanganan Covid-19 terkait PPKM Darurat berjalan dengan baik atau berbanding terbalik dari pernyataan sang politikus.
“Semua masih terkendali Pak Presiden [Jokowi]. Ada krisis di sana-sini, yes, tapi semua dapat diatasi dan tim bekerja sangat kompak baik dari daerah sampai pusat,” katanya dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin (5/7/2021).
Luhut menyampaikan, bahwa Kementerian Kesehatan terus mendorong rumah sakit untuk mengkonversi tempat tidurnya untuk pasien penanganan Covid-19, hingga pendirian tenda-tenda darurat.
Sementara, terkait kelangkaan oksigen, dia menyampaikan bahwa pemerintah terus berkoordinasi dengan para produsen untuk memenuhi kebutuhan di sektor kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
