Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan pola penyebaran radikalisme dan terorisme telah berubah di masa pendemi Covid-19.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut pelaku penyebaran radikalisme dan terorisme di masa pandemi covid-19 lebih sering menggunakan media sosial untuk melakukan aksi propaganda, rekrutmen bahkan mencari pendanaan.
Boy juga menjelaskan penyebaran radikalisme dan terorisme di media sosial dinilai lebih efektif untuk mendoktrin anak muda agar mendukung paham radikal kelompok teroris.
"Pandemi covid ini justru menciptakan tantangan baru misalnya lewat aktivitas teroris di dunia maya yang semakin massif," kata Boy dalam keterangan resminya di sela-sela acara The Second United Nations High Level Conference of Heads of Counter-Terorism Agencies of Member States di New York, Kamis (1/7/2021).
Boy mencontohkan salah satu teroris yang sudah terdoktrin radikalisme dan terorisme melalui media sosial adalah Zakiah Aini.
Zakiah Aini merupakan teroris yang berhasil membobol keamanan Mabes Polri dan melakukan aksi penembakan terhadap sejumlah anggota Polri yang berjaga di sekitaran lokasi.
"Dia (Zakiah Aini) diduga terpapar ideologi ISIS dari Internet," ujarnya.