Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan tidak bermaksud mengancam untuk mengeluarkan veto atas rancangan undang-undang terkait paket infrastruktur senilai US$579 miliar yang baru saja disetujuinya.
Dilansir Bloomberg, Minggu (27/6/2021), dia mengklarifikasi dengan mengatakan bahwa komentarnya pada Kamis lalu telah menciptakan kesalahpahaman.
“[Komentar saya] menciptakan kesan bahwa saya mengeluarkan ancaman veto pada rencana yang baru saja saya setujui, yang tentu saja bukan maksud saya,” katanya.
Biden bakal memulai perjalanan ke berbagai daerah pada Selasa untuk mempromosikan perjanjian infrastruktur bipartisan. Destinasi pertamanya adalah Wisconsin, kata seorang pejabat Gedung Putih.
Tujuannya tidak hanya untuk membangun dukungan publik tidak hanya untuk kesepakatan itu, tetapi juga meminta dukungan terhadap kebijakan belanja sosial dan kenaikan pajak yang diharapkan Demokrat untuk dimasukkan dalam bagian kedua dari undang-undang.
“Untuk lebih jelasnya: perjanjian bipartisan kami tidak menghalangi Partai Republik dari mencoba untuk mengalahkan Rencana Keluarga saya; demikian juga, mereka seharusnya tidak keberatan dengan upaya saya untuk meloloskan Rencana Keluarga dan proposal lainnya secara bersamaan,” kata Biden dalam pernyataan itu.
“Kami akan membiarkan rakyat Amerika – dan Kongres – memutuskan,” lanjutnya.
Baca Juga
Pada Kamis, presiden dan kelompok bipartisan yang terdiri dari 10 senator mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan terkait dengan paket infrastruktur.
Biden menyarankan pada saat itu bahwa persetujuannya pada RUU infrastruktur bergantung pada Kongres yang juga meloloskan kebijakan pajak yang jauh lebih besar dan pengeluaran sosial yang sedang dipersiapkan Demokrat.
“Jika hanya satu [dokumen] yang datang kepada saya, saya tidak – dan jika ini adalah satu-satunya hal yang datang kepada saya, saya tidak akan menandatanganinya. Itu tandem," kata Biden pada Kamis.
Hal tersebut langsung memicu protes senator dari Republikan, mengatakan bahwa desakan Biden untuk menghubungkan kedua RUU itu bukan bagian dari kesepakatan mereka.
"Itu adalah kisah dua konferensi pers - mendukung perjanjian dalam satu napas lalu mengancam untuk memvetonya di napas berikutnya," kata Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell pada Kamis.
“Itu bukan cara untuk menunjukkan bahwa Anda serius untuk mendapatkan hasil bipartisan.”