Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Bagi-bagi Vaksin Virus Corona ke Negara Asia, Ada Apa?

Untuk memutus rantai pandemi secara cepat, Amerika Serikat membagikan vaksi virus corona ke sebagian negara di dunia, termasuk Asia.
Amerika Serikaty berencana membagi vaksin virus corona. Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada 2011./Antara/HO-China Daily
Amerika Serikaty berencana membagi vaksin virus corona. Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada 2011./Antara/HO-China Daily

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan daftar negara yang telah dijanjikan akan menerima sisa 55 juta dosis vaksin Covid-19 pada Senin (21/6/2021), termasuk bagian Asia.

Vaksin virus corona tersebut akan dibagikan ke negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Karibia. Indonesia juga termasuk negara yang akan mendapatkan vaksin tersebut.

Pemerintah AS mengatakan bahwa vaksin virus corona akan dibagikan pada akhir bulan ini. Biden menuturkan bahwa akan membagikan 75 persen dari dosis ini melalui Covax, sementara 25 persen akan dibagikan secara langsung dengan masing-masing negara.

Kendati begitu, Biden belum memberikan perincian spesifik dosis yang dibagikan berdasarkan negara, tetapi 41 juta dosis akan dibagi melalui Covax antara negara-negara di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Karibia.

Sementara itu, 14 juta dosis, atau 25 persen dari batch berikutnya, akan dibagikan langsung dengan prioritas regional di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur, seperti Afghanistan, Tepi Barat dan Gaza, Ukraina, Georgia, dan masih banyak lagi.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 secara global, bersiap untuk lonjakan dan memprioritaskan petugas kesehatan dan populasi rentan lainnya berdasarkan data kesehatan masyarakat dan praktik terbaik yang diakui, dan membantu tetangga kami dan negara lain yang membutuhkan,” ucap Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dilansir dalam axios.com, Selasa (22/6/2021).

“Dan, seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, Amerika Serikat tidak akan menggunakan vaksinnya untuk mendapatkan bantuan dari negara lain.” Ujarnya kemudian.

Presiden Biden dan para pemimpin G7 telah berjanji untuk mengirim 1 miliar dosis ke negara berkembang, termasuk 500 juta dari AS. Belum ada keterangan jelas dari mana dosis yang tersisa akan berasal.

“Vaksin dan jumlah spesifik akan ditentukan dan dibagikan saat administrasi bekerja melalui parameter logistik, peraturan, dan lainnya khusus untuk setiap wilayah dan negara,”ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anissa Putri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper