Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Naik, Satgas Bilang Tidak Perlu Lockdown Total

Alex menilai saat ini penegakan protokol kesehatan lebih penting daripada mengubah kebijakan PPKM yang sudah berlaku.
Warga melintas di dekat akses masuk kampung yang ditutup di kawasan Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (27/3/20). Sejumlah kampung di Kecamatan Pakem, Sleman menutup sejumlah akses masuk kampung dengan bambu yang diberi tulisan lockdown sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko
Warga melintas di dekat akses masuk kampung yang ditutup di kawasan Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (27/3/20). Sejumlah kampung di Kecamatan Pakem, Sleman menutup sejumlah akses masuk kampung dengan bambu yang diberi tulisan lockdown sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19./ANTARA FOTO-Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 BNPB Alexander K Ginting menilai penguncian wilayah alias lockdown total masih belum diperlukan meski jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan pesat dalam dua pekan terakhir.

Menurut Alex, pendorong utama naiknya angka kasus adalah masih abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan. Ketimbang kebijakan yang diubah, bagi Alex, menegakkan kepatuhan masyarakat lebih penting.

“PPKM mikro ini sebenarnya mikro lockdown di lingkup RT dan RW, juga mikro lockdown pribadi. Lockdown manusianya. Jadi, kita enggak perlu lockdown satu pulau,” tutur Ginting saat menjadi pembicara dalam webinar Covid Gawat Darurat yang dihelat MNC Trijaya FM, Sabtu (26/6/2021).

Alex juga berkata bahwa dirinya optimistis jumlah kasus bisa melandai lagi pada bulan depan. Namun, masih menurutnya, hal itu hanya akan tercapai jika masyarakat mulai membatasi aktivitas mereka secara ketat.

Alex juga mengimbau agar industri dan perkantoran mau beradaptasi dengan membatasi aktivitas di gedung perkantoran.

“Kemudian, mal-mal itu jangan kita kunjungi dulu. Jangan ada interaksi, sehingga kita bisa mencapai suatu kelandaian sekitar pertengahan Juli,” sambungnya.

Perkataan Alex tersebut sekaligus menjawab kritik dan saran dari berbagai pihak agar pemerintah mulai mempertimbangkan kemungkinan kebijakan penguncian wilayah yang lebih ketat.

Sebagai informasi, per Jumat (25/6), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia secara kumulatif telah menembus 2.072.867 kasus. Dari jumlah tersebut, 181.435 kasus di antaranya masih berstatus kasus aktif.

Total korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 56.371 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper