Bisnis.com, JAKARTA - Pengenalan dan kedisukaan publik pada tokoh yang digadang akan maju dalam Pilpres 2024 menjadi faktor kuat dalam menakar potensi elektabilitas calon.
Hasil sigi terbaru yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat sebanyak 85 persen pada Maret dan 87 persen pada Mei 2021 publik menyukai Ridwan Kamil.
Peneliti SMRC Sirodjudin Abbas mengatakan survei nasional yang digelar 21-28 Mei lalu tersebut mendudukan Ridwan Kamil sebagai tokoh paling disukai, disusul Sandiaga Uno sebesar 84 persen, lalu Ganjar Pranowo 82 persen.
Dia mengungkapkan popularitas dan elektabilitas Gubernur Jawa Barat tetap stabil meski konstelasi survei masih mendudukan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan dalam tiga besar Calon Presiden.
“Kalau kita lihat tren setahun memang [Ridwan Kamil] stabil masuk lima besar lah yah. Itu kalau dllihat dari pertengahan tahun lalu konsisten di kisaran lima besar. Prabowo, Ganjar, Anies, RK, kemudian ada yang Sandiaga, ada bu Risma juga. Selalu di lima besar,” katanya dalam pernyataan resmi, Selasa (15/6/2021).
Moncernya tingkat kedisukaan publik pada Ridwan Kamil, kata Sirodjudin, terbilang penting dipantau mengingat angkanya terbilang tinggi, terutama pada Maret 2021 ketika tingkat kedisukaan Ridwan Kamil mengungguli Ganjar Pranowo sebesar 84 persen.
Baca Juga
Dia pun menilai popularitas Ridwan Kamil yang cukup tinggi di angka 65 persen menjadi modal kuat mengingat posisinya yang tidak ada di panggung nasional.
“Popularitas saya kira lumayan untuk gubernur sedikit dibanding Ganjar Pranowo. Dia juga di bawah Anies. normal saya kira karena beliau juga tidak sosialisasi di panggung besar nasional. Seperti Pak Anies ini Jakarta disorot oleh media nasional, Jabar kan tidak. tapi untuk popularitas saya kira di kisaran 60 ini oke,” katanya.
Jika tingkat popularitas dan kedisukaan tinggi, menurutnya maka bisa menentukan potensi dan tingkat elektabilitas Ridwan Kamil ke depan. “Karena orang logikanya begini, orang kenal dulu, setelah itu suka tau tidak, kalau suka paling mungkin untuk memilih ketika suka. Karena tidak mungkin orang harus suka dulu baru dipilih,” ujarnya.
Sirodjudin menampik naiknya tingkat kesukaan pada Ridwan Kamil merupakan dampak dari sejumlah pertemuan dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan para tokoh politik lain. Menurutnya pertemuan Ridwan Kamil dengan para tokoh hanya berdampak pada popularitas namun bisa membuka peluang publik untuk kemudian menyukai mantan Wali Kota Bandung tersebut.
“Saya kira tidak ada urusan untuk kesuakaan. Kalau popularitas mungkin karena pertemuan seperti ini membuka pintu untuk diperhatikan orang-orang yang mengenal pihak lain misal, tapi [bagi yang] belum kenal Emil mungkin nambah popularitas,” lanjut Sirodjudin.
Dalam sigi SMRC terkait Pilpres 2024, Prabowo Subianto unggul dalam simulasi 15 nama calon presiden dengan 24,4 persen. Kemudian Ganjar (15,7 persen), Anies (14,3 persen), Sandiaga Uno (7,9 persen), Ridwan Kamil (5,3 persen). Kemudian dalam simulasi 8 Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1220.
Margin of error survei di angka +- 3,05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada 21-28 Mei 2021.