Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G7 Terpecah tentang Realokasi Dana IMF untuk Covid-19

Kelompok 7 negara maju (G7) masih belum sepakat terkait penambahan dana US$100 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membantu krisis Covid-19.
Para pemimpin negara-negara G7 pada pertemuan hari pertama, Jumat (13/6/2021) di Cornwall, Inggris/ Bloomberg
Para pemimpin negara-negara G7 pada pertemuan hari pertama, Jumat (13/6/2021) di Cornwall, Inggris/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Para pemimpin negara kelompok 7 negara maju (G7) berusaha menyelesaikan perbedaan atas proposal untuk mengalokasikan kembali dana US$100 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membantu krisis Covid-19.

Dilansir Antara, Senin (14/6/2021), versi proposal hampir final menunjukkan Jerman dan Italia belum mendukung dimasukkannya angka US$100 miliar dalam pernyataan akhir oleh para pemimpin tersebut.

Anggota IMF menyetujui pada April lalu peningkatan US$650 miliar dalam Hak Penarikan Khusus (Special Drawing Rights/SDR) IMF dan negara-negara G7 sedang mempertimbangkan apakah akan mengalokasikan kembali US$100 miliar hak mereka untuk membantu negara-negara miskin memerangi pandemi Covid-19.

SDR adalah aset cadangan IMF, dan dapat ditukar dengan dolar, euro, sterling, yen, dan yuan atau renminbi China. Negara-negara anggota dapat meminjamkan atau menyumbangkan cadangan SDR mereka ke negara lain untuk digunakan.

Ketua IMF Kristalina Georgieva mengapresiasi dukungan G7 untuk rencana tersebut dan mengharapkan indikasi yang jelas nanti tentang cara terbaik untuk melanjutkannya. Lebih lanjut, ia mengatakan target penambahan US$100 miliar telah berada dalam pembicaraan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper