Bisnis.com, JAKARTA — Blue Origin memiliki penawar yang menjadi pemenang untuk penerbangan luar angkasa manusia pertamanya dan pemenangnya akan membayar US$28 juta atau setara dengan Rp398 miliar untuk hak istimewa terbang di atas misi astronaut pribadi perusahaan itu.
Tawaran yang menang, seperti dikutip dari Techcrunch, muncul Minggu, 13 Juni 2021, dalam lelang langsung, yang mencatat 7.600 penawar dari 159 negara yang bersaing untuk mendapatkan tempat tersebut.
Ini adalah puncak dari proses penawaran tiga bagian Blue Origin untuk tiket tersebut, yang mencakup lelang tertutup terlebih dahulu, diikuti oleh lelang terbuka dengan tawaran tertinggi diunggah ke situs web perusahaan setiap kali berubah.
Lelang langsung terakhir ini sangat meningkatkan nilai tawaran yang menang. Sebelum acara tawarannya hanya di bawah US$5 juta (Rp71 miliar).
Kursi pertama yang dijual ini harganya jauh lebih mahal daripada harga tempat komersial sebenarnya pada kapsul New Shepard Blue Origin, yang terbang ke ruang suborbital dan hanya menghabiskan beberapa menit di sana sebelum kembali ke Bumi.
Perkiraan menempatkan biaya peluncuran biasa pada seseorang di bawah US$1 juta, kemungkinan mendekati US$500.000 atau lebih. Namun, ini adalah yang pertama, yang jelas merupakan perbedaan khusus, dan ini juga merupakan perjalanan yang akan memungkinkan penawar yang menang untuk benar-benar bersinggungan dengan pendiri Blue Origin, Jeff Bezos, yang akan ikut dalam penerbangan juga, bersama saudaranya Mark, dan penumpang keempat yang disebut Blue Origin akan diumumkan dalam minggu-minggu mendatang, menjelang tanggal target penerbangan 20 Juli.
Adapun siapa yang memenangkan lelang, belum diketahui, karena identitas pemenang juga akan dirilis dalam beberapa minggu setelah berakhirnya penawaran langsung hari ini.
Jika Anda berpikir bahwa US$28 juta mungkin merupakan rejeki nomplok pendapatan besar untuk Blue Origin, yang telah menghabiskan bertahun-tahun mengembangkan kemampuan penerbangan luar angkasa manusianya, itu adalah salah.
Blue Origin akan menyumbangkannya ke yayasan nirlaba Club for the Future, yang berfokus tentang mendorong anak-anak untuk mengejar karier di STEM dalam upaya jangka panjang untuk membantu tujuan Bezos yang lebih besar untuk membuat umat manusia menjadi peradaban luar angkas
