Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koridor Perjalanan Bebas Karantina Australia-Singapura Belum Final, Ini Alasannya

Hal ini disebabkan karena Australia butuh waktu untuk mengejar vaksinasi bagi warganya.
Suasana di depan Opera House, Sydney, di tengah lockdown, Senin (23/3/2020)/ Bloomberg- Brendon Thorne
Suasana di depan Opera House, Sydney, di tengah lockdown, Senin (23/3/2020)/ Bloomberg- Brendon Thorne

Bisnis.com, JAKARTA - Koridor perjalanan bebas karantina yang direncanakan antara Australia dan Singapura mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya dibuka karena penundaan program vaksinasi Covid-19 di Negeri Kanguru tersebut.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan kedua negara diketahui menempatkan sistem yang akan memungkinkan gelembung perjalanan serupa yang diterapkan antara Australia dan Selandia Baru.

Hal tersebut diungkapkan Scott Morrison pada konferensi pers virtual setelah bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada hari Kamis (11/6/2021).

Dia memperingatkan bahwa setiap koridor masih membutuhkan waktu untuk realisasainya. Gelembung perjalanan sendiri bergantung pada tingkat vaksinasi, menurut Lee kepada wartawan.

“Begitu mayoritas populasi divaksinasi, menjadi lebih mudah bagi kami untuk mempertimbangkan pembukaan ini,” kata Lee seperti dikutip dari Bloomberg.

Saat ini, baru sekitar 5,5 juta dari 26 juta warga Australia yang telah mendapatkan vaksin. Hal ini berarti beberapa pembatasan perbatasan kemungkinan akan tetap ada hingga tahun depan. Pemerintah Morrison telah mengabaikan target awal Oktober untuk menginokulasi populasi.

Singapura dan Australia adalah di antara segelintir negara Asia-Pasifik yang berhasil menahan virus Corona dan enggan melonggarkan pembatasan perbatasan.

Australia sebagian besar telah menutup pantainya untuk non-warga negara dan penduduk sejak tahun lalu, sementara Singapura tidak mengizinkan sebagian besar pengunjung jangka pendek untuk masuk, kecuali bagi mereka yang berada di bawah program seperti jalur hijau untuk pelancong bisnis.

Strategi Australia untuk menghilangkan kasus Covid-19 di masyarakat telah mendapat tekanan yang meningkat karena kebocoran virus ke masyarakat dari hotel yang digunakan untuk mengkarantina warga Australia yang kembali dari luar negeri telah memicu penguncian lokal. Melbourne, kota terpadat kedua dengan lebih dari 5 juta orang, telah berhasil keluar dari penguncian dua minggu pada hari Jumat ini (11/6/2021).

Morrison mengatakan diskusi antar negara termasuk memberikan prioritas kepada siswa dari Singapura untuk kembali ke Australia untuk menyelesaikan studi mereka. Itu akan menjadi kesempatan pertama untuk meningkatkan perjalanan antar negara, katanya.

“Ketika semua persiapan sudah siap, maka kita bisa mulai dari yang kecil dengan gelembung perjalanan udara untuk membangun kepercayaan diri,” kata Lee pada konferensi pers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper