Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi segera mengumumkan penyelenggaraan ibadah haji dalam hitungan hari, mendekati waktu haji pada pertengahan Juli 2021. Lamanya penetapan haji dilakukan sebagai langkah kehati-hatian di tengah kemunculan varian virus baru.
Dilansir dari Arab News pada Senin (7/6/2021), Kerajaan telah menyelesaikan pengkajian tantangan pada masa pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua ini, kata Menteri Media Saudi Majid Al-Qasabi.
Dalam konferensi pers di Riyadh, dia mengatakan bahwa pemerintah terus mengikuti perkembangan pandemi. Pada saat yang sama, Kementerian Haji dan Umrah juga bakal segera memberikan keputusan.
Menurutnya, akibat kemunculan varian Covid-19 baru, evaluasi terhadap bahaya menjadi upaya penting untuk mencegah penyebaran.
“Kami tidak ingin haji menjadi pusat penyebaran penyakit di [dalam] negara atau [di antara] negara muslim,” katanya.
Pada pelaksanaan haji tahun lalu, pemerintah Arab Saudi bisa dibilang sukses setelah tidak ditemukannya penyebaran virus corona pada jemaah yang dibatasi hanya 1.000 orang dari penduduk Saudi.
Baca Juga
Untuk mendukung layanan haji, Pemerintah setempat juga telah mengembangkan aplikasi khusus untuk melayani perizinan masuk ke masjid, terutama di Mekkah dan Madinah yang dinamakan Eatmarna. Lebih dari 20 juta orang telah menggunakannya.
Kementerian Haji dan Umrah juga akan menyiapkan transportasi dengan menetapkan empat titik untuk mengantarkan para jemaah dari dan ke Masjidil Haram di Mekkah.
Asisten Wakil Sekretaris Kementerian Haji dan Umrah Hesham Abdulmonem Saeed mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerumunan.