Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usulkan Sekolah Tatap Muka Ditunda, Fadli Zon: Sangat Berbahaya!

Fadli Zon menilai pemerintah saat ini sebaiknya fokus meredakan pandemi ketimbang membuka peluang penularan Covid-19.
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Fadli Zon/ Tangkapan layar Youtube Fadli Zon Official

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon meminta agar pemerintah menunda rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di sekolah.

Dia menilai pemerintah saat ini sebaiknya fokus meredakan pandemi ketimbang membuka peluang penularan Covid-19 dengan membuka kembali sekolah tatap muka.

"Membuka sekolah tatap muka harus ditunda. Sangat berbahaya. Lebih baik fokus meredakan pandemi ini ketimbang buka peluang penyebaran massal yang nantinya kita sesali," kata Fadli Zon dikutip dari akun Twitter-nya, Sabtu (5/6/2021).

Dia menyarankan agar pembelajaran tatap muka terbatas sebaiknya ditunda selama beberapa bulan ke depan sambil melihat perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Lebih baik tunda 3 sampai 6 bulan sampai situasi terukur dan kondusif. Keselamatan siswa dan keluarga harus jadi prioritas," ujarnya.

Pernyataan Fadli Zon ini disampaikan untuk merespons cuitan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Profesor Zubairi Djoerban yang melontarkan pertanyaan apakah tepat membuka sekolah tatap muka di tengah peningkatan status zona merah di Indonesia.

"Ada banyak alasan untuk tarik napas dalam-dalam di bulan Juni ini. Jumlah daerah berstatuta zona merah terus bertambah. Angka keterisian tempat tidur di RS pun melonjak. Bahkan di Kudus mencapai 90 persen. Apakah ide baik membuka sekolah tatap muka? Silakan simpulkan sendiri," ujarnya, Jumat (4/6/2021).

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk sekolah tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA di masa pandemi Covid-19.

“Panduan ini merupakan alat bantu bagi guru dan tenaga kependidikan jenjang PAUD Dikdasmen dalam memudahkan persiapan pelaksanaan PTM terbatas,” ujar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, Rabu (2/6/2021).

Dia menambahkan panduan tersebut diluncurkan berdasarkan masukan dari para pendidik dan orang tua. Selain itu, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan membutuhkan panduan operasional sebagai turunan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri untuk memudahkan dalam mempersiapkan dan melaksanakan PTM terbatas selama masa pandemi.

“Kami berharap dalam melaksanakan PTM terbatas, panduan ini dapat disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan kondisi sekolah pada daerah masing-masing,” kata Nadiem.

Pihaknya juga menambahkan panduan itu dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin. Kolaborasi semua pihak diperlukan dalam pelaksanaan PTM terbatas.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyambut baik dan mendukung sepenuhnya atas diluncurkannya Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUD Dikdasmen di Masa Pandemi Covid-19.

“Saya yakin panduan ini sudah ditunggu-tunggu, tidak hanya guru dan siswa, tetapi juga para orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper