Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia dan IMF Serukan Akses Vaksin Covid-19 untuk Negara Berkembang

Akses vaksin di seluruh dunia menawarkan harapan terbaik untuk menghentikan pandemi Virus Corona, menyelamatkan nyawa, dan mengamankan pemulihan ekonomi berbasis luas.
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Comirnaty Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi Paris, Prancis (12/5/2021)./Antara/Reuters-Gonzalo Fuentes
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Comirnaty Pfizer-BioNTech di pusat vaksinasi Paris, Prancis (12/5/2021)./Antara/Reuters-Gonzalo Fuentes

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis (3/6/2021) meminta negara-negara yang mengantisipasi kelebihan pasokan vaksin dalam beberapa bulan mendatang untuk melepaskan kelebihan dosis dan opsi mereka sesegera mungkin ke negara-negara berkembang.

"Pandemi Virus Corona tidak akan berakhir sampai semua orang memiliki akses ke vaksin, termasuk orang-orang di negara berkembang," kata Presiden Kelompok Bank Dunia David Malpass dan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam pernyataan bersama kepada negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7).

"Akses vaksin di seluruh dunia menawarkan harapan terbaik untuk menghentikan pandemi Virus Corona, menyelamatkan nyawa, dan mengamankan pemulihan ekonomi berbasis luas," kata Malpass dan Georgieva.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kelompok Bank Dunia dan IMF telah mendesak dukungan internasional untuk pendanaan 50 miliar dolar AS yang bertujuan untuk mencapai akses yang lebih adil ke vaksin, dan dengan demikian membantu mengakhiri pandemi di mana-mana.

Kelompok Bank Dunia dan IMF meminta negara-negara yang mengantisipasi kelebihan pasokan vaksin dalam beberapa bulan mendatang untuk melepaskan dosis dan opsi surplus mereka "sesegera mungkin," secara transparan, kepada negara-negara berkembang "dengan rencana distribusi yang memadai," kata mereka.

"Kami mendesak negara-negara berkembang bergerak cepat untuk menerapkan rencana pengadaan dan distribusi vaksin serta upaya komunikasi guna menyampaikan pentingnya vaksinasi Covid-19 yang disetujui untuk menyelamatkan nyawa," lanjut mereka.

Pemimpin IMF dan Bank Dunia juga mendesak produsen vaksin untuk memprioritaskan peningkatan produksi, memberi peningkatan akses bagi negara-negara berkembang, dan organisasi multilateral bekerja secara aktif untuk mendorong dan mendukung akses yang lebih besar.

"Mendistribusikan vaksin secara lebih luas merupakan kebutuhan ekonomi yang mendesak, dan keharusan moral," tambah mereka.

Menurut perkiraan IMF, peluncuran vaksinasi yang lebih cepat dapat menyuntikkan setara dengan 9 triliun dolar AS ke dalam ekonomi global hingga 2025, karena dimulainya kembali kegiatan ekonomi yang lebih cepat.

Pada konferensi pers baru-baru ini, Georgieva mengatakan, bahwa 60 persen dari keuntungan 9 triliun dolar AS akan diberikan ke emerging markets di negara-negara berkembang, dan 40 persen akan diberikan ke ekonomi maju.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper